Locations of visitors to this page ASVAN DESWAN BUPATI TEBO 2011-2016: POTENSI PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEBO

FHOTO

FHOTO
FHOTO DIRI DAN ISTRI

Jumat, 13 Agustus 2010

POTENSI PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEBO

PEMIMPIN BARU TEBO 2011-2016 JADIKAN SEMANGAT DAN JIWA MUDA ASVAN DESWAN UNTUK MEMIMPIN TEBO DEMI MASA DEPAN YANG LEBIH CEMERLANG





Perkebunan & Hutan




Pada Subsektor Kehutanan memberikan kontribusi terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Tebo sebesar 5,89 persen . Hasil pemetaan kawasan hutan Kabupaten Tebo memiliki kawasan hutan seluas 286.784,30 ha, yang terdiri dari kawasan hutan lindung bukit limau 6.667 ha, kawasan hutan TNBT 23.000 ha, kawasan TNB Dua belas 8.100 ha, kawasan Taman Hutan raya bukit sari 110 ha, kawasan hutan produksi terbatas sungai sirih 8.325 ha, kawasan hutan produksi terbatas sungai seragen hulu danau bangko 20.450 ha, kawasan hutan produksi pasir mayang 183.760, kawasan hutan produksi tabir kejasung 16.438 ha, kawasan hutan produksi batang tabir 11.700 ha selain itu juga terdapat hutan rakyat seluas 1 263 ha. Kondisi sumber daya hutan tersebut secara umum sedang mengalami proses degradasi fungsi yang disebabkan oleh illegal logging dan illiegal penggunaan kawasan hutan, guna untuk mengantisipasi kerusakan hutan ini seluruh jajaran Pemerintah telah diupayakan untuk melaksanakan pengawan dan penanganan hutan secara terpadu.

Subsektor Perkebunan memberikan kontribusi cukup besar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Tebo, angka kontribusi sektor pertanian pada tahun 2007 sebesar 50,13%. Subsektor perkebunan memberikan kontibusi terbesar pada pembentukan PDRB Kabupaten Tebo sebesar 29,54 persen dengan komoditi utama karet dan kelapa sawit dan merupakan salah satu dibidang agribisnis yang mempunyai peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tebo, komoditas tanaman perkebunan yang merupakan unggulan adalah tanaman kelapa sawit dan tanaman karet kondisi ini dapat dilihat dari angka luas tanaman kedua komoditi ini yang mendominasi tanaman perkebunan di Kabupaten Tebo, khusus untuk tanaman karet sudah dikembangkan masyarakat Kabupaten Tebo secara turun temurun

Luas tanam dan Produksi Tanaman Perkebunan di Kabupaten Tebo Tahun 2006-2007 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel Luas tanam dan Produksi Tanaman Perkebunan di Kabupaten Tebo Tahun 2006-2007

Peningkatan luas tanam tanaman karet tentunya tidak terlepas dari peran Pemerintah daerah dalam mendukung percepatan peremajaan karet tua milik masyarakat.

Total luas areal perkebunan di Kabupaten Tebo adalah seluas 136.929 ha. Dari luas tersebut sebagai besar didominasi oleh 2 komoditas unggulan yaitu seluas 30,917 ha atau 22,58 persen dan perkebunan karet seluas 108.440 ha atau 79,19 persen. Selanjutnya perkembangan investasi di subsektor perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Tebo telah dimulai semenjak tahun 1994 dengan pola kemitraan oleh PT.Tunjuk Langit Sejahtera, PT.Scona Persada, PT Regunas Agri Utama, PT.Sari Aditya Loka, PT.Tebora (Satya Kismu Utama), PT.Agro Wiyana, PT. Makin Group dan PT.Tebo Indah, PT.Tebo Plasma Intilestari dan jumlah pabrik pengolahan CPO yang sudah operasional saat ini di Kabupaten Tebo berjumlah 3 Unit dengan kapasitas 35 – 60 ton perjam.

Dalam upaya untuk menciptakan stabilitas harga hasil perkebunan yang cukup tinggi dimasyarakat pemerintah daerah juga telah membangun unit pasar lelang karet masing-masing di Kecamatan Rimbo Ilir sehingga petani dapat menjual langsung karet dengan harga lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga diterima melalui tengkulak. Untuk meningkatkan nilai tambah bagi para petani maka: Fasilitasi pemasaran hasil-hasil pertanian (ada 4 lokasi pasar lelang karet) dengan penjualan 100 sampai 200 ton per hari pasar dengan nilai jual 1 sampai 2 milyar rupiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TINGGAL KAN PESAN ANDA DISINI ATAS MAJU NYA ASVAN DESWAN SEBAGAI BUPATI TEBO 2011-2016