Locations of visitors to this page ASVAN DESWAN BUPATI TEBO 2011-2016: 'Pembukaan Rakerda II Lembaga Adat Melayu Jambi Se Provinsi Jambi Tahun 2008 Kabupaten Tebo'

FHOTO

FHOTO
FHOTO DIRI DAN ISTRI

Jumat, 13 Agustus 2010

'Pembukaan Rakerda II Lembaga Adat Melayu Jambi Se Provinsi Jambi Tahun 2008 Kabupaten Tebo'

PEMIMPIN BARU TEBO 2011-2016 JADIKAN SEMANGAT DAN JIWA MUDA ASVAN DESWAN UNTUK MEMIMPIN TEBO DEMI MASA DEPAN YANG LEBIH CEMERLANG


'Pembukaan Rakerda II Lembaga Adat Melayu Jambi Se Provinsi Jambi Tahun 2008 Kabupaten Tebo'

Mengawali sambutan ini perkenankan saya mengajak kita semua untuk dengan tulus dan ikhlas, memanjatkan puji syukur kehadirat allah swt yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-nya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka menghadiri dan mengikuti pembukaan rakerda ii lembaga adat melayu jambi se provinsi jambi tahun 2008 di kabupaten Tebo.

Shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar muhammad saw yang telah membawa umat manusia dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang, penuh dengan cahaya keimanan, seperti yang kita nikmati sekarang.

Selanjutnya pada kesempatan ini kami ucapkan selamat datang kepada bapak drs. H. Hasip kalimudin syam “adipati agung mangku negoro” ketua lembaga adat melayu provinsi jambi nan tinggi nampak jauh nan gedang sulung basamo, bejalan dulu selangkah bekato dulu sepatah, pegi tempat kami betanyo balik tempat babarito dan pengurus adat kabupaten/kota se provinsi jambi di “ bumi seentak galah serengkuh dayung” kabupaten Tebo.

Acara rakerda ii lembaga adat melayu jambi tahun 2008 ini merupakan agenda tahunan dalam rangka memantapkan program kerja untuk masa yang akan datang dan momentum ini juga merupakan wahana mengevaluasi program – program dan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga adat melayu jambi dalam melaksanakan aktivitas kemasyarakatan. Sehingga diharapkan menghasilkan rumusan yang relefan dengan kondisi di masyarakat bak kato adat bekato sepakat berunding seukur, bejalan menurut alur, tebing ditingkat dengan aturan, negeri dihuni dengan tradisi, rantau diturut dengan adat.

Hadirin yang berbahagia

Lembaga adat merupakan organisasi masyarakat yang mengatur, membina dan mengembangkan serta memberi sangsi terhadap pelanggaran norma-norma kemasyarakatan, tingkah laku serta adat istiadat yang bertentanggan dalam masyarakat.

Dengan demikian keberadaan lembaga adat dalam suatu masyarakat sangat penting, karena diharapkan lembaga adat dapat dijadikan patner pemerintah dalam pembinaan kemasyarakatan maupun mesosialisasikan program-program pembangunan, melalui perannya dalam kemasyarakatan bak tali tiga sepilin atau tungku tiga sejarangan.

Namun demikian kita harus jujur bahwa organisasi kemasyarakatan lembaga adat kita masih menghadapi berbagai kendala baik bersifat intern maupun bersifat ekstern dalam mengoperasinalkan berbagai program adat, masih ada kencenderungan figurasi individu dalam menggerakan organisasi, sehingga belum kelihatan kolektivitas peran anggotanya, dan aktivitas organisasi cenderung musiman. Dalam perjalananya saya menilai belum banyak kata sepaham runding nan seukur sementara disisi lain pengurus lembaga adat diharapkan seangguk bak balam, segayo bak ketitir.

Disamping itu kita kadang-kadang masih lamban melakukan regenerasi baik melalui mekanisme tradisi maupun formal dalam tatanan adat istiadat. Kondisi ini semakin terburamkan oleh ketiadaan dokumentasi tertulis, kesediaan untuk mewariskan berbagai kearifan pantun, pepatah petitih maupun seloko adat kepada generasi muda yang terlanjur menggandrungi nuansa modern atau kebiasaan barat yang dianggap lebih praktis dan lebih baik dari pada kebudayaan kita. Pada hal kito nan tuo berkuwajiban menanamkan kepado yang mudo ” adat yang diadatkan, adat lamo paseko usang .

Kami sebagai pemerintah daerah sangat konsen dan serius dalam pembinaan dan pengembangan lembaga adat di daerah ini. Bukti keseriusan kami dalam pengembangan dan pembinaan lembaga adat, kami telah membangun gedung lembaga adat kabupaten Tebo yang telah diresmikan oleh bapak mendagri ri pada tanggal 18 oktober 2008. Pembangunan gedung lembaga adat melayu kabupaten Tebo ini sekaligus menjawab hasil rakerda i lembaga adat melayu jambi yang isinya agar setiap kabupaten kota membangun gedung lembaga adat di kabupaten/kota masing-masing. Diharapkan fasilitas ini dapat dijadikan wahana untuk membahas dan membicarakan serta menyelesaikan persoalan-persoalan adat yang berkembang dan ada dalam masyarakat kita. Disamping itu kami informasikan pula bahwa kabupaten Tebo dua hari yang lalu telah melaksanakan seminar nasional sehari mengungkap sejarah Tebo, kegiatan ini diharapkan masyarakat kabupaten Tebo dapat memahami serta mengetahi sejarah berdirinya kabupaten Tebo dari zaman pra sejarah sampai sekarang.

Hadirin yang berbahagia

Tantangan dimasa mendatang semakin kompleks, tetapi disisi lain sekaligus memberikan peluang bagi kita untuk menggapai tingkat keberhasilan yang lebih optimal, baik secara internal maupun secara eksternal. Guna menggapai semua itu diperlukan adanya kerja keras, kretivitas dan semangat untuk berbakti dan berkarya.

Saya yakin, bahwa rakerda ini bukan hanya sekedar media wacana diskusi dan argumentasi tanpa arti, tapi melalui rakerda ini diharapkan kepada para pengurus agar dapat menumbuhkan tekad baru untuk melangkah lebih tegar dalam mewujudkan berbagai kesepakatan sebagai program kerja organisasi.

Undang-undang nomor 32 tahun 2004 secara implisit telah memberikan tugas kepada lembaga adat untuk semakin giat memperdayakan adat istiadat di pedesaan. Memang untuk mensosialisasikan bentuk itu memerlukan kesiapan kembali institusi lembaga adat kita. Bak kato adat ” suluh sinang didalam negeri, suri teladan kain, cupak teladan gantang. Harus mengayom ulu, kok mudik menghulukan, kok hilir memuarokan.

Perlu saya garis bawahi, bahwa saat ini kita berada ditengah-tengah teknologi komonikasi yang maju dengan pesat yang telah masuk kedalam tatanan diberbagai sendi kehidupan. Pengaruh- pengaruh tersebut mau tidak mau akan mewarnai kehidupan budaya kita. Untuk itu hendaknya kita dapat memfilter buda asing yang masuk.

Tugas dan kewajiban lembaga adat memang berat tapi dengan tekad bersama, saya berharap lembaga adat melayu se provinsi jambi menjadi buah yang bernas jatuhnyo kerumpun dan tidak menjadi buah yang hampo jatuhnyo melayang. Untuk itu mari kita satukan tekad ”tudung menudung bak daun sirih, jahit menjahit bak daun petai, taup menaup bak benak ketam. Sedecing bak besi seciap bak ayam.

Akhirnya marilah kita sama-sama membulatkan tekad saling menjaga kekompakan agar melalui lembaga adat melayu jambi ini dapat mewujudkan cita-cita masyarakat jambi untuk mencapai masyarakat adil dan makmur dan makmur dalam keadlian.

Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, semoga allah swt akan senantiasa melimpahkan rahmat dan nikmat- nya kepada kita semua. Amin.

Sekian, terima kasih

Wabillahi taufik wlhdyh

Wassalamu ‘alaikum, wr.wb.

1 komentar:

TINGGAL KAN PESAN ANDA DISINI ATAS MAJU NYA ASVAN DESWAN SEBAGAI BUPATI TEBO 2011-2016