teknik sniper….

Seni petembak runduk harus dipelajari dengan serius dan latihan yang rutin dan berlanjut. Latihan menembak tepat (marksman) dalam jarak jauh, serta keahlian menyatu dengan alam untuk memperkecil risiko operasi.
MISI PETEMBAK RUNDUK.
Misi Primer, dalam pertempuran untuk mendukung operasi tempur dengan melaksanakan penembakan tepat jarak jauh atas target pilihan. Dengan misinya, dapat melukai serdadu lawan, memperlambat gerakan lawan, membuat pasukan lawan menjadi takut dan menekan moralnya, serta mengacaukan operasi lawan.
Misi Sekunder, mengumpulkan dan melaporkan informasi medan tempur. Petembak runduk yang terlatih baik, kombinasi antara senapan dan amunisinya secara inherent, merupakan penunjang bagi komandan pasukan infanteri dilapangan. Yang penting bagi petembak runduk jangan mengukur jumlah korban yang diakibtakan, tetapi lebih kepada efek yang ditimbulkannya. Petembak runduk dapat saja merupakan anggota dari unit yang didukungnya, atau sebagai personil tambahan yang diambil dari unit lain.
Peran petembak runduk sangat unik dimana ia harus dapat menembak sasarannya pada jarak diluar jarak efektif senapan serbu biasa. Lebih lanjut lagi, apabila sasaran berada ditengah-tengah kerumunan personil sipil, atau dalam misi anti huru-hara.
Penggunaan senapan otomatis dalam sebuah operasi dapat melukai atau membunuh personil non-tempur. Petembak runduk dioperasikan dalam berbagai tingkatan konflik. Termasuk serangan konvensional dan dalam posisi bertahan dimana penembakan presisi dilakukan dalam jarak jauh. Termasuk juga dalam misi patroli, penyergapan, operasi kontra-sniper, elemen observasi depan, operasi militer diwilayah urban, dan operasi lainnya dimana petembak runduk merupakan bagian dari pasukan atau tinggal di belakang posisi pasukan lawan.
KRITERIA PEMILIHAN PERSONIL.
Calon peserta latihan petembak runduk harus disaring secara cermat. Komandan harus menyaring record individu untuk menentukan personil yang potensial menjadi petembak runduk. Petunjuk dasar penyaringan calon petembak runduk diantaranya:
1. Petembak tepat (Marksman). Peserta latihan sniper harus memiliki standar petembak tepat. Memiliki catatan kualifikasi tahunan yang tinggi. Sering mengikuti perlombaan menembak tahunan atau memiliki latar belakang hobi berburu.
2. Kondisi fisik. Karena sering beroperasi dimedan yang sulit dengan waktu tidur yang singkat serta bekal air dan makanan yang terbatas, kondisi fisik calon sniper harus sangat prima. Kondisi kesehatan prima dengan daya reflek yang tinggi, stamina dan kinerja otot tubuh yang baik. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan atletis.
3. Sehat mata. Mata merupakan aset utama petembak runduk maka standar mata 20/20 vision menjadi salah satu syarat utama. Tidak berkacamata dan tidak buta warna.
4. Perokok. Petembak runduk disyaratkan bukan seorang perokok atau pengguna tembakau yang dapat menimbulkan bebauan.
5. Kondisi mental. Calon petembak runduk harus memiliki mental yang baik, disaring melalui evaluasi psykologi.
6. Cerdas (intelligence). Karena tugas sniper memerlukan berbagai keahlian, maka calon sniper harus cerdas dan mampu mengoperasikan berbagai peralatan seperti mampu menghitung kemampuan amunisi (peluru yang akan digunakan), penyetelah alat bidik dan perhitungan kecepatan serta arah angin, prosedur operasi alat komunikasi. Observasi dan penghitungan penembakan senjata mortar dan meriam artileri. Kemampuan navigasi didarat, intelijen militer, identifikasi seragam dan peralatan. Dapat membuat keputusan secara tepat.
Dua hal penting lainnya selain yang tertera diatas.
1. Keseimbangan emosi. Mampu mengontrol emosi, sabar dalam menghadapi berbagai situasi, termasuk dalam melakukan rencana penembakan atas target.
2. Keahlian lapangan. Sniper harus familiar dengan situasi kondisi lapangan. Memiliki
pengetahuan mengenai alam sekitar, bila perlu tentang flora dan fauna.
TANGGUNG JAWAB SNIPER DAN OBSERVER.
Setiap anggota tim sniper memiliki tanggungjawab yang spesifik. Hanya dengan latihan yang berulang dan berkelanjutan tim dapat menjadi kompak dan mengetahui beban tanggungjawabnya masing-masing (petembak dan petugas observasi).
1. Tanggungjawab Sniper: menentukan posisi yang nyaman dan aman. Mengidentifikasi dan melokalisir target. Menghitung jarak dengan target, elevasi dan pergerakan angin. Mempersiapkan kondisi kesiagaan untuk menembak, mengatur nafas, mengendalikan picu senapan. Mnentukan saat yang tepat untuk menembak, dan bila diperlukan mempersiapkan aksi penembakan berikutnya.
2. Tanggungjawab Observer: Secara pasti memposisikan dirinya. Memilih target. Membantu perhitungan jarak tembak. Menghitung efek kondisi cuaca terhadap balistik. Melaporkan data perhitungan pembidikan kepada sniper.
TEKNIK TIM PETEMBAK.

Tim sniper harus mampu bergerak dalam kondisi medan pertempuran. Misinya melakukan penembakan secara tepat dan terukur. Diperlukan koordinasi tim secara kompak antara sniper dan observer secara bersama untuk:
* Memperhitungkan efek cuaca terhadap balistik.
* Menghitung jarak terhadap target.
* Melakukan perubahan pembidikan bila diperlukan.
* Mengobservasi perkenaan peluru.
* Mengoreksi penampilan/posisi sebelum melakukan penembakan.
TEKNIK LAPANGAN
Misi utama tim sniper untuk mengeliminasi target yang ditentukan dengan ketepatan penembakan jarak jauh. Seberapa sukses tim sniper melaksanakan misinya akan bergantung pada pengetahuan, pengertian dan aplikasi dari berbagai teknik lapangan yang memungkinkannya untuk bergerak, bersembunyi, melakukan observasi dan mendeteksi target.
Untuk itu, sebelum melakukan misi diperlukan pengetahuan teknik lapangan, diantaranya:
KAMUFLASE. Bentuk-bentuk teknik penyamaran dan perlengkapan penyamaran, termasuk perlengkapan pakaian seperti baju ghillie.
INDIKATOR TARGET.
Mengetahui berbagai berbagai indicator yang dapat menjadikannya sebagai taret musuh seperti, suara bising, kilatan yang ditimbulkan oleh peralatan yang dibawanya, termasuk pantulan cahaya dari kulit badan dan gerakan mata, bebauan (bau badan, bau asap rokok dan lain-lain), gerakan yang mudah terdeteksi, bentuk dan warna perlengkapan penyamaran, kondisi hewan yang ada disekitarnya dan hal-hal lain yang dapat menimbulkan perhatian orang.
ATURAN GERAKAN.
Saat bergerak, tim sniper harus selalu ingat akan aturan gerakan;
a. Selalu berasumsi bahwa daerah dimana tim berada, sedang dalam pengawasan lawan.
b. Bergerak lambat. Sebaiknya sniper menghitung gerakannya dalam ukuran inci atau kaki.
c. jangan menimbulkan gerakan berlebihan pada pohon, semak, atau rumput tinggi dengan mencekalnya.
d. Merencanakan setiap gerakan dan bergerak dalam segmen rute seketika.
e. Berhenti, perhatikan dan dengar situasi sekitar.
f. Bergerak saat ada kebisingan tembakan, ledakan, kebisingan pesawat udara, angin atau apa saja yang dapat mengalihkan perhatian musuh.
TEKNIK GERAKAN INDIVIDU.
Teknik ini digunakan oleh tim sniper untuk bergerak tanpa terdeteksi. Teknik ini mencakup; sniper low crawl, medium crawl, high crawl, hand-and-knees crawl, dan berjalan. (lihat gambar)
Low Crawl

Medium Crawl

High Crawl

Hand-Knee Crawl

Walking

GERAKAN TIM SNIPER DAN NAVIGASI.
Bila memungkinkan, tim sniper dimasukkan dalam elemen keamanan (regu atau pleton). Elemen keamanan memungkinkan tim untuk mencapai daerah operasi secara cepat dan aman dibandingkan tim operasi tempur. Beberapa tuntunan bagi sniper saat bergabung dengan elemen keamanan:
1. Komandan elemen keamanan merupakan komandan tim sniper saat ia bergabung.
2. Tim sniper selalu tampil sebagai bagian integral dari elemen.
3. Tim sniper menggunakan seragam yang sama dengan anggota elemen lainnya.
4. Tim sniper menjaga posisi dalam formasi elemen.
5. Sistem senjata sniper dibawa dengan posisi menempel dengan badan sehingga tersembunyi.
6. Semua peralatan tim sniper dalam posisi terlindung/tersembunyi.
Saat berada didaerah operasi, tim sniper akan memisahkan diri dari elemen induknya dan beroperasi sendiri. Dua contoh pemisahan tim sniper dari elemen keamanan:
1. Elemen keamanan memberikan perlindungan saat tim sniper mempersiapkan operasinya:
a. Tim sniper menyiapkan perlengkapan penyamarannya (ghillie suit dan menyamarkan kulit tubuhnya yang terbuka seperti muka) serta peralatannya.
b. Tim memastikan bahwa semua perlengkapannya sudah siap.
c. Saat tim sudah siap, dan sudah memperoleh posisinya maka elemen keamanan akan meninggalkan areal tersebut.
d. Saat tim keamanan sudah meninggalkan lokasi, tim sniper menunggu ditempat perpisahan tersebut untuk waktu yang cukup untuk memastikan bahwa baik dirinya maupun elemen keamanan yang sudah meninggalkannya sudah dalam posisi aman, kemudian baru tim sniper bergerak untuk mencari posisi tentatif.
2. Elemen keamanan melaksanakan pengamanan singkat pada titip perpisahan.
Tim sniper berhenti, memastikan mereka dalam posisi yang baik, aman dan mengetahui posisi masing-masing. Kemudian tim pengaman meninggalkan lokasi, tim sniper tetap dalam posisinya sampai elemen pengaman memastikan areal tersebut dalam keadaan aman. Tim sniper kemudian akan menyiapkan diri untuk bergerak sesuai dengan tuntutan operasinya. Sistem pemisahan ini dalam teori dikenal dengan sebutan situasi MOUT.
Saat memilih rute, tim sniper harus ingat akan kemampuan dirinya.
1. Hindari posisi diketahui musuh dan hindari halangan medan.
2. Cari semak belukar atau area yang dapat memberikan perlindungan dan penyamaran.
3. Ambil keuntungan dari medan yang sulit (rawa, kepadan rimba dll.)
4. Jangan menggunakan jalur, jalan raya atau jalan setapak yang ada.
5. Hindari areal bangunan atau berpenduduk.
6. Hindari areal yang diperkirakan merupakan daerah aktivitas gerilya musuh.
Saat tim sniper bergrak, harus selalu berasumsi bahwa daerah operasi berada dalam pengawasan lawan. Karena tim sniper yang kecil dengan firepower terbatas, tim hanya menggunakan satu formasi yaitu formasi gerakan sniper. Karakteristik formasi antara lain:
1. Observer menjadi pointman (yang didepan) dan sniper mengikutinya.
2. Daerah pengawasan observer adalah arah jam 3 sampai jam 9, sementara sniper kebalikannya, arah jam 9 ke jam tiga (overlapping).
3. Kontak visual harus dipelihara walau saat dalam posisi tiarap.
4. Saat istirahat jarak keduanya dipelihara yangan lebih dari 20 meter.
5. Sniper harus siap bereaksi terhadap aksi pointman (observer).
6. Kepala tim menentukan teknik gerakan dan rute yang akan ditempuh.
7. Kepala tim menentukan titik-titik pertemuan (rally points)
Tim sniper harus berupaya untuk tidak melakukan kontak senjata dengan pihak lawan, Ia harus senantiasa siaga tetapi bukan untuk menghadapi pertempuran. Beberapa aksi tim sniper diantaranya:
1. Kontak visual.
Bila tim sniper melihat kehadiran musuh, tetapi musuh tidak melihatnya, upayakan untuk diam, bila masih memiliki waktu, sebaiknya berbuat:
a. Membuat/mencari tempat perlindungan.
b. Tetap pada posisinya sampai musuh berlalu.
Jangan sekali-kali melakukan kontak.
2. Penghadangan.
Dalam penghadangan, tim sniper harus menghentikan kontak secepatnya. Contoh untuk menghadapi situasi semacam ini:
a. Observer melakukan penembakan cepat kearah lawan.
b. Sniper melemparkan granad asap pada ruang antara observer dengan pihak lawan.
c. Sniper melakukan penembakan terarah pada target yang paling mengancam sampai labirin asap memenuhi areal.
d. Observer melemparkan granad fragmentasi dan mengundurkan diri menuju posisi sniper, pastikan agar dalam gerakannya Ia tidak menghalangi bidang tembak sniper.
e. Tim bergerak ke lokasi yang tidak terlihat oleh lawan ataupun tempat sasaran tembak lawan.
f. Bila kontak tidak dapat dihindari dan berkelanjutan, sniper segera meminta dukungan tembakan tidak langsung atau mengontak elemen pengaman (bila ada).
g. Bila tim terpisah, upayakan segera kembali ke titik pertemuan akhir yang telah ditentukan dalam jalur tempuhnya.
3. Tembakan tidak langsung.
Reaksi atas tembakan tidak langsung (artileri/mortar), tim harus bergerak keluar dari areal tersebut secepatnya. Gerakan seketika ini akan menimbulkan lokasinya akan diketahui. Maka, tim tidak saja bereaksi atas efek tembakan tidak langsung tersebut, tetapi juga melakukan menyembunyikan gerakannya.
a. Ketua tim membawa tim keluar dari daerah penembakan melalui jalur yang tercepat dengan memberi arahan mengenai arah dan jarak (gunakan kode jam: arah jam 3, arah jam 5 dsb.).
c. Ketua tim harus menggerakan timnya sejauh mungkin dari daerah penembakan dengan menempuh jalur yang tersembunyi dan melanjutkan misi melalui jalur alternative.
d. Bila anggota tim terpisah, mereka harus kembali ke titip pertemuan akhir yang telah ditentukan dalam penjabaran rute tempuh.
4. Serangan udara.
a. Anggota tim memastikan perlindungan yang terbaik untuk bersembunyi.
b. Waktu pesawat berlalu, anggota tim segera bergerak ke posisi yang memiliki perlindungan lebih baik dan tersamar.
c. Tim tidak perlu menembak pesawat tersebut.
d. Anggota tim kembali keposisi sampai pesawat yang melakukan penyerbuan berlalu.
e. Bila anggota tim terpisah, mereka harus kembali ke titik pertemuan akhir yang telah disepakati dalam penjabaran rute tempuh.
f. Untuk membantu navigasi tim sniper, tim harus mengingat rute dengan melihat peta, photo udara, atau sketsa. Tim memberikan penandanaan (gunung, jurang, jalan raya dsb.) dan lokasinya sehubungan dengan menentukan rute. Juga harus direncanakan jalur-jalur alternative. Selama melakukan misi, tim sniper memperhitungkan halangan medan yang ada disekitarnya.
g. Tim sniper senantiasa memelihara orientasinya. Beberapa aspek pembantu untuk memelihara orientasi:
(1) Lokasi dan arah aliran arus.
(2) Bukit, lembah, jalan raya dan halangan lainnya.
(3) Jalur kereta api, jalur listrik, dan obyek-obyek buatan manusia lainnya.
Hal-hal diatas merupakan sebagian dari kemungkinan situasi yang akan dihadapi oleh Tim Sniper dalam menjalankan

Misi Sekunder, mengumpulkan dan melaporkan informasi medan tempur. Petembak runduk yang terlatih baik, kombinasi antara senapan dan amunisinya secara inherent, merupakan penunjang bagi komandan pasukan infanteri dilapangan. Yang penting bagi petembak runduk jangan mengukur jumlah korban yang diakibtakan, tetapi lebih kepada efek yang ditimbulkannya. Petembak runduk dapat saja merupakan anggota dari unit yang didukungnya, atau sebagai personil tambahan yang diambil dari unit lain.
Peran petembak runduk sangat unik dimana ia harus dapat menembak sasarannya pada jarak diluar jarak efektif senapan serbu biasa. Lebih lanjut lagi, apabila sasaran berada ditengah-tengah kerumunan personil sipil, atau dalam misi anti huru-hara.
Penggunaan senapan otomatis dalam sebuah operasi dapat melukai atau membunuh personil non-tempur. Petembak runduk dioperasikan dalam berbagai tingkatan konflik. Termasuk serangan konvensional dan dalam posisi bertahan dimana penembakan presisi dilakukan dalam jarak jauh. Termasuk juga dalam misi patroli, penyergapan, operasi kontra-sniper, elemen observasi depan, operasi militer diwilayah urban, dan operasi lainnya dimana petembak runduk merupakan bagian dari pasukan atau tinggal di belakang posisi pasukan lawan.
KRITERIA PEMILIHAN PERSONIL.

1. Petembak tepat (Marksman). Peserta latihan sniper harus memiliki standar petembak tepat. Memiliki catatan kualifikasi tahunan yang tinggi. Sering mengikuti perlombaan menembak tahunan atau memiliki latar belakang hobi berburu.
2. Kondisi fisik. Karena sering beroperasi dimedan yang sulit dengan waktu tidur yang singkat serta bekal air dan makanan yang terbatas, kondisi fisik calon sniper harus sangat prima. Kondisi kesehatan prima dengan daya reflek yang tinggi, stamina dan kinerja otot tubuh yang baik. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan atletis.
3. Sehat mata. Mata merupakan aset utama petembak runduk maka standar mata 20/20 vision menjadi salah satu syarat utama. Tidak berkacamata dan tidak buta warna.
4. Perokok. Petembak runduk disyaratkan bukan seorang perokok atau pengguna tembakau yang dapat menimbulkan bebauan.
5. Kondisi mental. Calon petembak runduk harus memiliki mental yang baik, disaring melalui evaluasi psykologi.
6. Cerdas (intelligence). Karena tugas sniper memerlukan berbagai keahlian, maka calon sniper harus cerdas dan mampu mengoperasikan berbagai peralatan seperti mampu menghitung kemampuan amunisi (peluru yang akan digunakan), penyetelah alat bidik dan perhitungan kecepatan serta arah angin, prosedur operasi alat komunikasi. Observasi dan penghitungan penembakan senjata mortar dan meriam artileri. Kemampuan navigasi didarat, intelijen militer, identifikasi seragam dan peralatan. Dapat membuat keputusan secara tepat.
Dua hal penting lainnya selain yang tertera diatas.
1. Keseimbangan emosi. Mampu mengontrol emosi, sabar dalam menghadapi berbagai situasi, termasuk dalam melakukan rencana penembakan atas target.
2. Keahlian lapangan. Sniper harus familiar dengan situasi kondisi lapangan. Memiliki
pengetahuan mengenai alam sekitar, bila perlu tentang flora dan fauna.
TANGGUNG JAWAB SNIPER DAN OBSERVER.

1. Tanggungjawab Sniper: menentukan posisi yang nyaman dan aman. Mengidentifikasi dan melokalisir target. Menghitung jarak dengan target, elevasi dan pergerakan angin. Mempersiapkan kondisi kesiagaan untuk menembak, mengatur nafas, mengendalikan picu senapan. Mnentukan saat yang tepat untuk menembak, dan bila diperlukan mempersiapkan aksi penembakan berikutnya.
2. Tanggungjawab Observer: Secara pasti memposisikan dirinya. Memilih target. Membantu perhitungan jarak tembak. Menghitung efek kondisi cuaca terhadap balistik. Melaporkan data perhitungan pembidikan kepada sniper.
TEKNIK TIM PETEMBAK.

Tim sniper harus mampu bergerak dalam kondisi medan pertempuran. Misinya melakukan penembakan secara tepat dan terukur. Diperlukan koordinasi tim secara kompak antara sniper dan observer secara bersama untuk:
* Memperhitungkan efek cuaca terhadap balistik.
* Menghitung jarak terhadap target.
* Melakukan perubahan pembidikan bila diperlukan.
* Mengobservasi perkenaan peluru.
* Mengoreksi penampilan/posisi sebelum melakukan penembakan.
TEKNIK LAPANGAN
Misi utama tim sniper untuk mengeliminasi target yang ditentukan dengan ketepatan penembakan jarak jauh. Seberapa sukses tim sniper melaksanakan misinya akan bergantung pada pengetahuan, pengertian dan aplikasi dari berbagai teknik lapangan yang memungkinkannya untuk bergerak, bersembunyi, melakukan observasi dan mendeteksi target.
Untuk itu, sebelum melakukan misi diperlukan pengetahuan teknik lapangan, diantaranya:
KAMUFLASE. Bentuk-bentuk teknik penyamaran dan perlengkapan penyamaran, termasuk perlengkapan pakaian seperti baju ghillie.
INDIKATOR TARGET.
Mengetahui berbagai berbagai indicator yang dapat menjadikannya sebagai taret musuh seperti, suara bising, kilatan yang ditimbulkan oleh peralatan yang dibawanya, termasuk pantulan cahaya dari kulit badan dan gerakan mata, bebauan (bau badan, bau asap rokok dan lain-lain), gerakan yang mudah terdeteksi, bentuk dan warna perlengkapan penyamaran, kondisi hewan yang ada disekitarnya dan hal-hal lain yang dapat menimbulkan perhatian orang.
ATURAN GERAKAN.
Saat bergerak, tim sniper harus selalu ingat akan aturan gerakan;
a. Selalu berasumsi bahwa daerah dimana tim berada, sedang dalam pengawasan lawan.
b. Bergerak lambat. Sebaiknya sniper menghitung gerakannya dalam ukuran inci atau kaki.
c. jangan menimbulkan gerakan berlebihan pada pohon, semak, atau rumput tinggi dengan mencekalnya.
d. Merencanakan setiap gerakan dan bergerak dalam segmen rute seketika.
e. Berhenti, perhatikan dan dengar situasi sekitar.
f. Bergerak saat ada kebisingan tembakan, ledakan, kebisingan pesawat udara, angin atau apa saja yang dapat mengalihkan perhatian musuh.
TEKNIK GERAKAN INDIVIDU.
Teknik ini digunakan oleh tim sniper untuk bergerak tanpa terdeteksi. Teknik ini mencakup; sniper low crawl, medium crawl, high crawl, hand-and-knees crawl, dan berjalan. (lihat gambar)
Low Crawl

Medium Crawl

High Crawl

Hand-Knee Crawl

Walking

GERAKAN TIM SNIPER DAN NAVIGASI.
Bila memungkinkan, tim sniper dimasukkan dalam elemen keamanan (regu atau pleton). Elemen keamanan memungkinkan tim untuk mencapai daerah operasi secara cepat dan aman dibandingkan tim operasi tempur. Beberapa tuntunan bagi sniper saat bergabung dengan elemen keamanan:
1. Komandan elemen keamanan merupakan komandan tim sniper saat ia bergabung.
2. Tim sniper selalu tampil sebagai bagian integral dari elemen.
3. Tim sniper menggunakan seragam yang sama dengan anggota elemen lainnya.
4. Tim sniper menjaga posisi dalam formasi elemen.
5. Sistem senjata sniper dibawa dengan posisi menempel dengan badan sehingga tersembunyi.
6. Semua peralatan tim sniper dalam posisi terlindung/tersembunyi.
Saat berada didaerah operasi, tim sniper akan memisahkan diri dari elemen induknya dan beroperasi sendiri. Dua contoh pemisahan tim sniper dari elemen keamanan:
1. Elemen keamanan memberikan perlindungan saat tim sniper mempersiapkan operasinya:
a. Tim sniper menyiapkan perlengkapan penyamarannya (ghillie suit dan menyamarkan kulit tubuhnya yang terbuka seperti muka) serta peralatannya.
b. Tim memastikan bahwa semua perlengkapannya sudah siap.
c. Saat tim sudah siap, dan sudah memperoleh posisinya maka elemen keamanan akan meninggalkan areal tersebut.
d. Saat tim keamanan sudah meninggalkan lokasi, tim sniper menunggu ditempat perpisahan tersebut untuk waktu yang cukup untuk memastikan bahwa baik dirinya maupun elemen keamanan yang sudah meninggalkannya sudah dalam posisi aman, kemudian baru tim sniper bergerak untuk mencari posisi tentatif.
2. Elemen keamanan melaksanakan pengamanan singkat pada titip perpisahan.
Tim sniper berhenti, memastikan mereka dalam posisi yang baik, aman dan mengetahui posisi masing-masing. Kemudian tim pengaman meninggalkan lokasi, tim sniper tetap dalam posisinya sampai elemen pengaman memastikan areal tersebut dalam keadaan aman. Tim sniper kemudian akan menyiapkan diri untuk bergerak sesuai dengan tuntutan operasinya. Sistem pemisahan ini dalam teori dikenal dengan sebutan situasi MOUT.
Saat memilih rute, tim sniper harus ingat akan kemampuan dirinya.
1. Hindari posisi diketahui musuh dan hindari halangan medan.
2. Cari semak belukar atau area yang dapat memberikan perlindungan dan penyamaran.
3. Ambil keuntungan dari medan yang sulit (rawa, kepadan rimba dll.)
4. Jangan menggunakan jalur, jalan raya atau jalan setapak yang ada.
5. Hindari areal bangunan atau berpenduduk.
6. Hindari areal yang diperkirakan merupakan daerah aktivitas gerilya musuh.
Saat tim sniper bergrak, harus selalu berasumsi bahwa daerah operasi berada dalam pengawasan lawan. Karena tim sniper yang kecil dengan firepower terbatas, tim hanya menggunakan satu formasi yaitu formasi gerakan sniper. Karakteristik formasi antara lain:
1. Observer menjadi pointman (yang didepan) dan sniper mengikutinya.
2. Daerah pengawasan observer adalah arah jam 3 sampai jam 9, sementara sniper kebalikannya, arah jam 9 ke jam tiga (overlapping).
3. Kontak visual harus dipelihara walau saat dalam posisi tiarap.
4. Saat istirahat jarak keduanya dipelihara yangan lebih dari 20 meter.
5. Sniper harus siap bereaksi terhadap aksi pointman (observer).
6. Kepala tim menentukan teknik gerakan dan rute yang akan ditempuh.
7. Kepala tim menentukan titik-titik pertemuan (rally points)
Tim sniper harus berupaya untuk tidak melakukan kontak senjata dengan pihak lawan, Ia harus senantiasa siaga tetapi bukan untuk menghadapi pertempuran. Beberapa aksi tim sniper diantaranya:
1. Kontak visual.
Bila tim sniper melihat kehadiran musuh, tetapi musuh tidak melihatnya, upayakan untuk diam, bila masih memiliki waktu, sebaiknya berbuat:
a. Membuat/mencari tempat perlindungan.
b. Tetap pada posisinya sampai musuh berlalu.
Jangan sekali-kali melakukan kontak.
2. Penghadangan.
Dalam penghadangan, tim sniper harus menghentikan kontak secepatnya. Contoh untuk menghadapi situasi semacam ini:
a. Observer melakukan penembakan cepat kearah lawan.
b. Sniper melemparkan granad asap pada ruang antara observer dengan pihak lawan.
c. Sniper melakukan penembakan terarah pada target yang paling mengancam sampai labirin asap memenuhi areal.
d. Observer melemparkan granad fragmentasi dan mengundurkan diri menuju posisi sniper, pastikan agar dalam gerakannya Ia tidak menghalangi bidang tembak sniper.
e. Tim bergerak ke lokasi yang tidak terlihat oleh lawan ataupun tempat sasaran tembak lawan.
f. Bila kontak tidak dapat dihindari dan berkelanjutan, sniper segera meminta dukungan tembakan tidak langsung atau mengontak elemen pengaman (bila ada).
g. Bila tim terpisah, upayakan segera kembali ke titik pertemuan akhir yang telah ditentukan dalam jalur tempuhnya.
3. Tembakan tidak langsung.
Reaksi atas tembakan tidak langsung (artileri/mortar), tim harus bergerak keluar dari areal tersebut secepatnya. Gerakan seketika ini akan menimbulkan lokasinya akan diketahui. Maka, tim tidak saja bereaksi atas efek tembakan tidak langsung tersebut, tetapi juga melakukan menyembunyikan gerakannya.
a. Ketua tim membawa tim keluar dari daerah penembakan melalui jalur yang tercepat dengan memberi arahan mengenai arah dan jarak (gunakan kode jam: arah jam 3, arah jam 5 dsb.).
c. Ketua tim harus menggerakan timnya sejauh mungkin dari daerah penembakan dengan menempuh jalur yang tersembunyi dan melanjutkan misi melalui jalur alternative.
d. Bila anggota tim terpisah, mereka harus kembali ke titip pertemuan akhir yang telah ditentukan dalam penjabaran rute tempuh.
4. Serangan udara.
a. Anggota tim memastikan perlindungan yang terbaik untuk bersembunyi.
b. Waktu pesawat berlalu, anggota tim segera bergerak ke posisi yang memiliki perlindungan lebih baik dan tersamar.
c. Tim tidak perlu menembak pesawat tersebut.
d. Anggota tim kembali keposisi sampai pesawat yang melakukan penyerbuan berlalu.
e. Bila anggota tim terpisah, mereka harus kembali ke titik pertemuan akhir yang telah disepakati dalam penjabaran rute tempuh.
f. Untuk membantu navigasi tim sniper, tim harus mengingat rute dengan melihat peta, photo udara, atau sketsa. Tim memberikan penandanaan (gunung, jurang, jalan raya dsb.) dan lokasinya sehubungan dengan menentukan rute. Juga harus direncanakan jalur-jalur alternative. Selama melakukan misi, tim sniper memperhitungkan halangan medan yang ada disekitarnya.
g. Tim sniper senantiasa memelihara orientasinya. Beberapa aspek pembantu untuk memelihara orientasi:
(1) Lokasi dan arah aliran arus.
(2) Bukit, lembah, jalan raya dan halangan lainnya.
(3) Jalur kereta api, jalur listrik, dan obyek-obyek buatan manusia lainnya.
Hal-hal diatas merupakan sebagian dari kemungkinan situasi yang akan dihadapi oleh Tim Sniper dalam menjalankan
pesawat tanpa awak
Berbagai upaya dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan dan jatuhnya korban jiwa. Teknologi pesawat tanpa awak adalah salah satu terobosan untuk mengurangi jatuhnya korban nyawa manusia dalam tugas-tugas di udara. Teknologi pesawat tanpa awak seperti apa yang kini telah berkembang? berikut ini ada beberapa jenis pesawat tanpa awak yang pada umumnya di pakai :
RQ-8A Fire Scout: Helikopter tanpa awak ini diadopsi dari jenis helikopter ringan Schweizer Model 330SP. RQ-8A Fire Scout digunakan oleh U.S. Navy dalam misi pengintaian. Helikopter ini dapat beroperasi selama empat jam lebih dengan jarak 120 mil dari pusat kendali. Fire Scout dilengkapi dengan sistem navigasi berbasis GPS dan mampu beroperasi secara otonom. Karena mampu beroperasi secara otonom, pusat kendali dapat mengendalikan tiga helikopter tak berawak ini secara simultan. Sea Scout, kembangan dari helikopter tak berawak ini, bahkan mampu mengangkut rudal udara-darat (air-to-surface missiles) untuk misi pengeboman.
RQ-8A Fire Scout
RQ-2B Pioneer: Pesawat tanpa awak ini adalah hasil kolaborasi antara AAI Amerika dan Israel Aircraft Industries. Pesawat ini telah dipergunakan oleh U.S. Marine Corps, U.S. Navy dan U.S. Army sejak 1986. Pioneer bertugas melakukan pengintaian, pengawasan, pencarian target, dan mendukung penembakan angkatan laut baik pada siang hari maupun malam hari. Pesawat ini dapat diluncurkan dari kapal dengan bantuan dorongan roket atau diluncurkan dari darat dengan bantuan ketapel. Dengan panjang badan 14 kaki dan rentang sayap 17 kaki, Pioneer dapat terbang hingga ketinggian 15,000 kaki selama lima jam. Pioneer dapat mengangkut beban hingga 37 Kg dan dapat dilengkapi dengan sensor optic atau infrared dan alat pendeteksi ranjau.
RQ-2B Pioneer
Boeing Scan Eagle : Pesawat berbobot 20 Kg ini dapat terbang selama 15 jam dengan ketinggian lebih dari 16,000 kaki dan kecepatan 60 mil per jam. Pesawat ini dapat diluncurkan baik dari darat maupun dari kapal laut. Scan Eagle adalah pesawat tanpa awak yang tidak dapat dideteksi oleh radar, selin itu suaranya pun hampir tidak terdengar. Scan Eagle terbang dengan dipandu sistem GPS dan dilengkapi dengan kamera dan sensor infra-red.
Boeing Scan Eagle
Northrop Grumman Global Hawk: Global Hawk adalah pesawat tanpa awak yang terbesar dan tercanggih di dunia saat ini. RQ-4 Global Hawk adalah pesawat tanpa awak pertama yang mem[eroleh sertifikasi dari FAA (badan penerbangan Amerika) untuk terbang dan mendarat di bandara sipil secara otomatis. Karena keunggulannya ini, Global Hawak diharapkan dapat menjadi perintis pesawat penumpang dengan pilot otomatis dimasa mendatang. Pada saat pengujian, Global Hawk mampu terbang dari Amerika Serikat menuju Australia pulang pergi dengan membawa sejulah alat pengintai. Untuk keperluan militer, pesawat ini dapat dipergunakan untuk melakukan pengintaian, pengawasan dan survey intelejen pada daerah yang luas dan dalam jangka waktu yang lama.
Northrop Grumman Global Hawk
General Atomics MQ-9 Reaper: Reaper adalah pesawat multi fungsi tanpa awak yang dikembangkan untuk menjadi mesin penghancur. Dalam operasi militer Amerika di Afghanistan dan Irak, MQ-9 dilengkapi dengan rudal AGM-114 Hellfire dan dipergunakan untuk memburu dan menghancurkan target. Pesawat ini dapat mengangkut beban hingga lima ton, berkecapatan 230 mil per jam pada ketinggian 50,000 kaki dan dapat terbang sejauh 3,682 mil. Pesawat ini dilengkapi dengan IR targeting sensor, laser rangefinder dan synthetic aperture radar. MQ-9 dapat dibongkar pasang dan diangkut ke berbagai lokasi dengan mudah.

General Atomics MQ-9 Reaper
AeroVironment Raven dan Raven B: RQ-11A Raven, yang dibuat pada tahun 2002-2003, adalah versi kecil dari 1999-vintage AeroVironment Pointer, yang dilengkapi dengan GPS navigation system, dan peralatan control. Badan pesawat ini terbuat dari Kevlar dan berbobot, dua Kilogram. Pesawat tanpa awak ini memiliki radius operasi lebih dari 6 mil dan dapat terbang selama 80 menit pada kecepatan 60 mil per jam. Raven B dilengkapi dengan berbagai jenis sensor dan laser target designator.
AeroVironment Raven dan Raven B: RQ-11A Raven
Bombardier CL-327: Karena bentuknya yang unik, pesawat tanpa awak ini sering disebut sebagai kacang terbang. Bombardier CL-327 VTOL adalah pesawat pengawas tanpa awak yang dimotori mesin Williams International WTS-125 turboshaft engine berdaya 100 tenaga kuda. Dengan bobot maksimum 300 Kg saat takeoff, CL-327 dapat difungsikan sebagai alat relay komunikasi, menginspeksi keadaan lingkungan dan melakukan patroli di daerah perbatasan. Pesawat ini telah banyak membantu aparat dalam upaya pemberantasan narkotika dan dalam operasi-operasi pengintaian militer. Pesawat ini dapat mengudara selama lime jam dan dilengkapi dengan berbagai sensor, datalink systems dan sistem navigasi baik berupa GPS maupun inertial navigation systems.
Bombardier CL-327
Yamaha RMAX: Pesawat ini adalah pesawat terbang tanpa awak yang paling banyak dipergunakan di dunia untuk keperluan non militer. Helikopter mini Yamaha RMAX, dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan misalnya untuk menyemprotkan pestisida dan pupuk, dan melakukan survey untuk keperluan penelitian. Helikopter ini mempergunakan mesin YAMAHA dua langkah dan dapat terbang hingga ketinggian 500 kaki.
Yamaha RMAX
Lockheed Martin Desert Hawk: Desert Hawk mulai diproduksi pada tahun 2002, untuk memenuhi kebutuhan militer Amerika dalam misi-misi pengawasan di Irak. Desert Hawk digerakkan dengan mesin listrik dan dilengkapi dengan GPS. Pesawat ini dapat terbang hingga ketinggian 1000 kaki dan beroperasi secara otonom dengan panduan GPS. Pesawat tanpa awak ini dapat terbang dengan kecepatan 57 mil per jam dalam radius tujuh mil.
General Atomics MQ-1 Predator: Predator yang mampu terbang dengan kecepatan 135 mil per jam ini adalah pesawat pengintai tanpa awak yang dilengkapi dengan persenjataan tempur. Predator mampu terbang hingga ketinggian 25,000 kaki dan menempuh jarak 450 mil. Predator dilengkapi dengan dua rudal AGM-114 Hellfire berpemandu laser. Pesawat ini merupakan pesawat terbang tanpa awak pertama yang dapat menghancurkan terget-terget di darat. Predator pertama kali dipergunakan dalam operasi militer Amerika di Afghanistan.
General Atomics MQ-1 Predator
Puna/ Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) untuk berbagai keperluan pemantauan dari udara, seperti pemetaan, pemantauan kebakaran hutan, mitigasi bencana, pencarian korban hingga keperluan militer.
Prinsipnya PUNA mampu membawa terbang berbagai peralatan seperti kamera, alat pengintai dan sejenisnya hingga seberat 20kg,” kata Deputi Kepala BPPT bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa, Surjatin Wirjadidjaja di Jakarta, Senin.
Mengenai harga pesawat nir awak dengan pesawat sejenis buatan negara lain, ia menyebutkan, sekitar ratusan juta rupiah. Nilai tersebut bertambah tergantung dari peralatan yang dibawanya.
Kegiatan pengembangan PUNA diawali dengan pembuatan wahana sasaran tembak atau target drone yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan prajurit Pusenart (Pusat Senjata Artileri) TNI-AD. PUNA dirancang mempunyai kecepatan jelajah 80 knot dengan jangkauan terbang mencapai 30 km di ketinggian sekitar 7.000 kaki.

RQ-8A Fire Scout: Helikopter tanpa awak ini diadopsi dari jenis helikopter ringan Schweizer Model 330SP. RQ-8A Fire Scout digunakan oleh U.S. Navy dalam misi pengintaian. Helikopter ini dapat beroperasi selama empat jam lebih dengan jarak 120 mil dari pusat kendali. Fire Scout dilengkapi dengan sistem navigasi berbasis GPS dan mampu beroperasi secara otonom. Karena mampu beroperasi secara otonom, pusat kendali dapat mengendalikan tiga helikopter tak berawak ini secara simultan. Sea Scout, kembangan dari helikopter tak berawak ini, bahkan mampu mengangkut rudal udara-darat (air-to-surface missiles) untuk misi pengeboman.

RQ-2B Pioneer: Pesawat tanpa awak ini adalah hasil kolaborasi antara AAI Amerika dan Israel Aircraft Industries. Pesawat ini telah dipergunakan oleh U.S. Marine Corps, U.S. Navy dan U.S. Army sejak 1986. Pioneer bertugas melakukan pengintaian, pengawasan, pencarian target, dan mendukung penembakan angkatan laut baik pada siang hari maupun malam hari. Pesawat ini dapat diluncurkan dari kapal dengan bantuan dorongan roket atau diluncurkan dari darat dengan bantuan ketapel. Dengan panjang badan 14 kaki dan rentang sayap 17 kaki, Pioneer dapat terbang hingga ketinggian 15,000 kaki selama lima jam. Pioneer dapat mengangkut beban hingga 37 Kg dan dapat dilengkapi dengan sensor optic atau infrared dan alat pendeteksi ranjau.

Boeing Scan Eagle : Pesawat berbobot 20 Kg ini dapat terbang selama 15 jam dengan ketinggian lebih dari 16,000 kaki dan kecepatan 60 mil per jam. Pesawat ini dapat diluncurkan baik dari darat maupun dari kapal laut. Scan Eagle adalah pesawat tanpa awak yang tidak dapat dideteksi oleh radar, selin itu suaranya pun hampir tidak terdengar. Scan Eagle terbang dengan dipandu sistem GPS dan dilengkapi dengan kamera dan sensor infra-red.

Northrop Grumman Global Hawk: Global Hawk adalah pesawat tanpa awak yang terbesar dan tercanggih di dunia saat ini. RQ-4 Global Hawk adalah pesawat tanpa awak pertama yang mem[eroleh sertifikasi dari FAA (badan penerbangan Amerika) untuk terbang dan mendarat di bandara sipil secara otomatis. Karena keunggulannya ini, Global Hawak diharapkan dapat menjadi perintis pesawat penumpang dengan pilot otomatis dimasa mendatang. Pada saat pengujian, Global Hawk mampu terbang dari Amerika Serikat menuju Australia pulang pergi dengan membawa sejulah alat pengintai. Untuk keperluan militer, pesawat ini dapat dipergunakan untuk melakukan pengintaian, pengawasan dan survey intelejen pada daerah yang luas dan dalam jangka waktu yang lama.

General Atomics MQ-9 Reaper: Reaper adalah pesawat multi fungsi tanpa awak yang dikembangkan untuk menjadi mesin penghancur. Dalam operasi militer Amerika di Afghanistan dan Irak, MQ-9 dilengkapi dengan rudal AGM-114 Hellfire dan dipergunakan untuk memburu dan menghancurkan target. Pesawat ini dapat mengangkut beban hingga lima ton, berkecapatan 230 mil per jam pada ketinggian 50,000 kaki dan dapat terbang sejauh 3,682 mil. Pesawat ini dilengkapi dengan IR targeting sensor, laser rangefinder dan synthetic aperture radar. MQ-9 dapat dibongkar pasang dan diangkut ke berbagai lokasi dengan mudah.

General Atomics MQ-9 Reaper
AeroVironment Raven dan Raven B: RQ-11A Raven, yang dibuat pada tahun 2002-2003, adalah versi kecil dari 1999-vintage AeroVironment Pointer, yang dilengkapi dengan GPS navigation system, dan peralatan control. Badan pesawat ini terbuat dari Kevlar dan berbobot, dua Kilogram. Pesawat tanpa awak ini memiliki radius operasi lebih dari 6 mil dan dapat terbang selama 80 menit pada kecepatan 60 mil per jam. Raven B dilengkapi dengan berbagai jenis sensor dan laser target designator.

Bombardier CL-327: Karena bentuknya yang unik, pesawat tanpa awak ini sering disebut sebagai kacang terbang. Bombardier CL-327 VTOL adalah pesawat pengawas tanpa awak yang dimotori mesin Williams International WTS-125 turboshaft engine berdaya 100 tenaga kuda. Dengan bobot maksimum 300 Kg saat takeoff, CL-327 dapat difungsikan sebagai alat relay komunikasi, menginspeksi keadaan lingkungan dan melakukan patroli di daerah perbatasan. Pesawat ini telah banyak membantu aparat dalam upaya pemberantasan narkotika dan dalam operasi-operasi pengintaian militer. Pesawat ini dapat mengudara selama lime jam dan dilengkapi dengan berbagai sensor, datalink systems dan sistem navigasi baik berupa GPS maupun inertial navigation systems.

Yamaha RMAX: Pesawat ini adalah pesawat terbang tanpa awak yang paling banyak dipergunakan di dunia untuk keperluan non militer. Helikopter mini Yamaha RMAX, dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan misalnya untuk menyemprotkan pestisida dan pupuk, dan melakukan survey untuk keperluan penelitian. Helikopter ini mempergunakan mesin YAMAHA dua langkah dan dapat terbang hingga ketinggian 500 kaki.

Lockheed Martin Desert Hawk: Desert Hawk mulai diproduksi pada tahun 2002, untuk memenuhi kebutuhan militer Amerika dalam misi-misi pengawasan di Irak. Desert Hawk digerakkan dengan mesin listrik dan dilengkapi dengan GPS. Pesawat ini dapat terbang hingga ketinggian 1000 kaki dan beroperasi secara otonom dengan panduan GPS. Pesawat tanpa awak ini dapat terbang dengan kecepatan 57 mil per jam dalam radius tujuh mil.
General Atomics MQ-1 Predator: Predator yang mampu terbang dengan kecepatan 135 mil per jam ini adalah pesawat pengintai tanpa awak yang dilengkapi dengan persenjataan tempur. Predator mampu terbang hingga ketinggian 25,000 kaki dan menempuh jarak 450 mil. Predator dilengkapi dengan dua rudal AGM-114 Hellfire berpemandu laser. Pesawat ini merupakan pesawat terbang tanpa awak pertama yang dapat menghancurkan terget-terget di darat. Predator pertama kali dipergunakan dalam operasi militer Amerika di Afghanistan.

Puna/ Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) untuk berbagai keperluan pemantauan dari udara, seperti pemetaan, pemantauan kebakaran hutan, mitigasi bencana, pencarian korban hingga keperluan militer.
Prinsipnya PUNA mampu membawa terbang berbagai peralatan seperti kamera, alat pengintai dan sejenisnya hingga seberat 20kg,” kata Deputi Kepala BPPT bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa, Surjatin Wirjadidjaja di Jakarta, Senin.
Mengenai harga pesawat nir awak dengan pesawat sejenis buatan negara lain, ia menyebutkan, sekitar ratusan juta rupiah. Nilai tersebut bertambah tergantung dari peralatan yang dibawanya.
Kegiatan pengembangan PUNA diawali dengan pembuatan wahana sasaran tembak atau target drone yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan prajurit Pusenart (Pusat Senjata Artileri) TNI-AD. PUNA dirancang mempunyai kecepatan jelajah 80 knot dengan jangkauan terbang mencapai 30 km di ketinggian sekitar 7.000 kaki.
10 pistol terbaik…..
Pistol merupakan senjata api yang bisa ditembakan dengan satu tangan.Kata ‘pistol’ mulai digunakan untuk mendeskripsikan senjata api genggam pada abad ke-18. Pada abad ke-15 pistol berarti sebuah pisau kecil yang bisa disembunyikan di dalam pakaian. Pistol atau senjata api genggam dibagi menjadi dua jenis utama. Revolver, yang menggunakan kamar peluru yang berputar. Dan pistol biasa, yang kamar pelurunya menyatu dengan laras. Pistol menggunakan kaliber peluru yang bervariasi, dari .22 sampai .50 cal. ini ada beberapa urutan jenis pistol terbaik di dunia menurut saya. Berdasarkan akurasi, daya tembakan, kapasitas keampuan dari setiap senjata. Berikut ini ada 10 jenis senjata api katagori (Pistol/Revolper)
NUMBER 10
BARRETA 92 / ITALIA

Specification :
round box magazine/ semi-automatic
NUMBER 9
WALTHER P99 / JERMAN

Feed system 12 or 16 round box magazine / semi-automatic
NUMBER 8
HS2000/Springfield armory / CROATIA
Weight : 0,89 kg
catridge : 9×19 mm
feed system : 9/12/13/16
round box magazine
NUMBER 7
SIG P250 DCC SWITZERLAND/GERMANY

Round box magazine/ semi automatic
NUMBER 6HACKLER & KOCH MARK 23 /GERMANY/ USA

box magazine/semi automatic
NUMBER 5
GLOCK 19 / AUSTRIA

NUMBER 4
FN FNP-45 /BELGIUM /USA

NUMBER 3
HECKLER & KOCH USP / GERMANY

Round Magazine/ Semi Automatic
NUMBER 2
P3 / INDONESIA

Round Magazine/ Semi Automatic
NUMBER 1
FN FIVE-SEVEN

Round Magazine/ Semi Automatic
tank - semut besi yng membunuh……

Tank T-72 merupakan senjata pemusnah yang diciptakan Kharkiv Morozov dari Soviet yang kini menjadi Rusia, pada dekade 70-an. T-72 merupakan pengembangan dari T-64. Bentuknya mengingatkan pada tank seri T-54/55/62 dengan paduan bentuk konvensional dan ruang bahan bakar yang menyatu dengan tampilan roda yang efektif. Bila tank jenis T-64 lebih banyak digunakan di negara-negara maju bagian dari Uni Soviet, T-72 telah menyebar di dalam USSR dan diekspor ke negara-negara di luar Soviet. Jenis tank ini juga diproduksi di beberapa negara yaitu dan di Cekoslovakia, India, Polandia dan Yugoslavia.

Adapun yang membuat T-72 ini disegani lawannya adalah kelengkapan persenjataan yang disandang. Senjata meriam 2A46M/D-81TM kaliber 125 mm tipe smoothbore merupakan andalannya. Di samping itu T-72 dilengkapi amunisi Frag-HE (FS), HEAT-FS, dan HVAP-FSDS. Selongsong pelurunya dapat diisi secara otomatis dan manual dengan sudut bidik dari titik terendah -6 sampai +14 derajat. Kecepatan gerak senjata mengikuti lawan 25 Km/jam tergantung pada kondisi jalan dan jarak dengan sasaran. Namun biasanya diperlukan waktu berhenti sebelum menembak. Salah satu bukti kehebatannya adalah kemampuan menggulingkan tank jenis IFV dengan tembakan meriam utamanya hanya sekali bidik.

Tank T-72 AG

Tank T-64

Tank T-72

tank M1 Abrams M1
Daya Gempur
Meskipun menyerupai jenis T-62, tank T-72 memiliki mobilitas lebih tinggi dengan keluaran tenaga sebesar 780 HP (tenaga kuda). Mesinnya memiliki getaran yang halus dan kedap dari asap sehingga goncangan yang terjadi dalam kabin tank minimal. Keuntungannya awak yang ada di dalamnya tidak cepat lelah dibanding berada di tank dengan getaran yang kuat. Meskipun memiliki bodi yang lebih besar T-72 diyakini memiliki kecepatan yang sama dengan T-64. Pada jenis T-72B1 digerakkan oleh piston V-12 pengolah multi bahan bakar (diesel, bensin atau minyak tanah). Bahan bakar cadangan lainnya dapat ditampung pada 2 drum yang menempel pada pantat kendaraan.


Meriam putar terbentuk dari baja dengan ketebalan maksimum 280 mm, moncongnya setebal 80 mm dan lapisan glacis setebal 200 mm membungkus lapisan baja. Selain memiliki sistem pendeteksi radiasi PAZ, T-72 dilengkapi dengan sistem antiradiasi kapal dan sistem penyaringan kolektif NBC serta sistem penahan tekanan. Sementara penunjang senjata utama adalah senapan mesin PKT kaliber 7,62 mm dengan jangkauan efektif siang hari 1.000 meter, malam hari 800 meter. Di sisi kanan juga terdapat peluncur roket ATGM jenis 2A46 M.

Saat ini sekitar 29 negara menggunakan tank T-72 ini termasuk Amerika Serikat. Di wilayah Arab yang menggunakan di samping Irak adalah Siria, Iran, dan Libia. Sebagian besar negara di Eropa bekas pecahan Uni Soviet masih banyak yang mempercayakan pada keandalannya. Sementara India yang berada di Asia menjadi salah satu yang menggunakan T-72.
kenali lebih jauh granat…
Granat tangan atau granat genggam adalah bom yang dipegang dengan tangan, dan dilempar. Sebutan granat (untuk bahasa Indonesia) berasal dari bahasa inggris-“grenade”. Granat juga berasal dari bahasa Spanyol “granada” (buah delima), sebutan ini karena ukuran granat genggam generasi awal sebesar buah delima, juga karena kandungan serpihan granat tangan mirip dengan bijih dalam buah itu.
Pada dasarnya geranat adalah bom kecil. Bila sumbunya dinyalakan, sumbu tersebut akan terbakar, sehingga serbuk-serbuk mesiu akan meledak. Granat memilliki fungsi sumbu bakar pada mercon diganti dengan detonator yang memiliki sistem peledakan mekanis dengan per (spring). Granat klasik mempunyai pemegang dan pin pengaman yang mencegah meledaknya granat secara tidak sengaja jika jatuh. Setelah pin pengaman dilepas dan granat dilempar, granat akan meledak dalam waktu tunda (delay time) empat detik. Terkait waktu tunda itu, pemakai granat harus memperhitungkan selang waktu antara pelemparan dengan terjadinya ledakan. Setelah itu granat digenggam dan pin pengaman dilepas, namun tangkai pengaman yang menahan detonator harus tetap dipegang. Tangkai ini otomatis akan melenting jika granat dilemparkan, melepaskan mekanisme pengetuk yang meledakkan detonator.

Jenis-jenis Granat
Ada beraneka jenis granat sesuai fungsinya. Granat serpihan dirancang untuk memuntahkan serpihan ke seluruh sasaran sebagai senjata antipersonel musuh. Badannya dibuat dari plastik keras atau besi, dengan potongan-potongan baja dimasukan sebagai serpihan. Serpihan ini kadang digantikan bola-bola logan untuk menembus sasaran. Apabila disebut granat tanpa keterangan lain, biasanya granat jenis ini.



Ada lagi jenis yang lain, yaitu granat asap fungsinya sebagai alat siyarat di darat atau darat ke udara, penanda zona target operasi, pedaratan pesawat atau penyembunyi pergerakan pasukan lapangan. Biasanya berbentuk sislinder logam dengan lubang di bagian atas dan bawah untuk mengeluarkan asap.
Ada dua jenis granat ini: granat asap berwarna dan granat penyembunyi. Jenis berwarna, pengisinya biasanya terdiri 250 hingga 350 gram campuran pewarna (kebanyakan potasium nitrat, laktose dan pewarna). Tersedia warna-warna merah, hijau, kuning, dan ungu. Sementara granat asap penyembunyi biasanya berisi campuran HC (hexachloroethane/zinc) atau campuran TA (terephthalic acid).
Jenis granat asap lain, adalah jenis yang bisa meledak. Granat ini berisi fosfor putih (WP). Granat WP meledak dan menyebarkan fosfor putih ke segala arah. Lalu fosfor terbakar apabila terkeda udara dengan api kuning terang, sambil menghasilkan asap putih yang banyak (phosphorus pentoksida). Granat jenis ini berfungsi sebagai granat pembakar (*)
siapa pun yang terbaik untuk tebo harus kita dukung dengan sepenuh hati, pemimpin tebo kedepan harus berkarakter, cerdas dan berpikir lokal berwawasan nasional-internasional. lebih peduli kepada rakyat dari segala unsur dan tidak hanya janji kosong.
BalasHapussaya sebagai salah satu putra tebo berharap pendidikan, kesehatan dan kesejaterahan masyarakat di utamakan...............bravo kando dan maju terus
Нellο it's me, I am also visiting this web site daily, this website is actually fastidious and the people are really sharing good thoughts.
BalasHapusHere is my webpage ... used bucket trucks for sale
Ηi there I аm so excіted I founԁ yοur
BalasHapusweblog, I reallу fοund yοu by aсcident, ωhile I was searching οn
Yahoo for ѕomething else, Nonetheless I am hеrе now and would just likе to say
thanκ уou foг a fantastic роst anԁ a all rοund exciting
blog (I also lоѵe the theme/design), I don’t hаve time to go through it all at the minute but I have ѕаveԁ іt and alsο added
your RЅS feeԁs, ѕo when I have time I will be back tо rеad a great dеal mоre, Please
dο keep up the excellent jо.
Feel free to surf tο mу ωeb page: Taxicab irving
Yоu are so interestіng! I do not supρosе Ӏ've truly read anything like that before. So good to discover someone with a few original thoughts on this subject matter. Really.. many thanks for starting this up. This site is one thing that is needed on the web, someone with a bit of originality!
BalasHapusFeel free to surf to my web-site ... how to buy and sell cars online with craigslist
What's up, everything is going well here and ofcourse every one is sharing data, that's genuіnely good, κeep up writing.
BalasHapusReview my ωeb ρage - how to make money flipping cars
Εxсellent post. Keep ωгіting such kind of
BalasHapusіnformatіon on your blog. Ιm reаlly imρгessed bу yоur blοg.
Hello therе, You have performed an incrеԁіble job.
I will defіnіtely dіgg it
аnd individuаlly recοmmend to my frienԁs.
I'm sure they will be benefited from this website.
Feel free to surf to my page - seo dallas texas