Locations of visitors to this page ASVAN DESWAN BUPATI TEBO 2011-2016: Oktober 2010

FHOTO

FHOTO
FHOTO DIRI DAN ISTRI

Rabu, 20 Oktober 2010

PR SBY BUDIONO MASIH BANYAK YANG BELUM SELESAI

PEMIMPIN BARU TEBO 2011-2016 JADIKAN SEMANGAT DAN JIWA MUDA ASVAN DESWAN UNTUK MEMIMPIN TEBO DEMI MASA DEPAN YANG LEBIH CEMERLANG

Setahun Kabinet


Hari ini, Rabu (20/10/2010), genap setahun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono memerintah.
Setahun sudah usia pemerintahan Presiden Susilo Bambang bersama wakilnya, Boediono. Berbagai catatan diberikan sebagai evaluasi dari kinerja SBY pada periode kedua pemerintahannya. Pengamat Ekonomi, Avialiani mengungkapkan, pemerintahan SBY-Boediono masih harus bekerja keras.
Beberapa hal yang harus ditingkatkan diantaranya peningkatan investasi dalam bidang infrastruktur, ketahanan pangan dan energi. "Selama setahun terakhir belum terlihat jelas arah kebijakan pemerintah. Misalnya, TDL katanya mau naik. Tapi ada yang bilang tidak. Ini memberikan ketidakpastian bagi dunia usaha. Padahal dunia usaha perlu kejelasan," kata Aviliani, kepada Kompas.com, Rabu (20/10/2010).
Demikian pula mengenai kepastian harga dan subsidi BBM. "Perlu kepastian apakah subsidi akan dicabut atau tidak. Harusnya pemerintah dari sekarang sudah tegas. Kalau segalanya belum pasti perusahaan tidak bisa berhitung mengenai rencananya tahun depan," jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga perlu menyusun secara lebih jelas mengenai strategi penuntasan kemiskinan dan pengangguran. Strategi dalam kedua hal tersebut dinilai Aviliani belum nyata. "Dalam hal perlindungan pada produksi dalam negeri, pemerintah perlu memberikan perhatian pada ekonomi domestik. Sekarang ini, impor kita murah. Sehingga mematikan produk dalam negeri. Kalau impor mahal, orang pasti akan beli barang produksi dalam negeri," kata Aviliani.
Namun, lanjut Aviliani, pencapaian makro dinilai sangat baik. Pada semester satu tahun ini, pertumbuhan ekonomi melebihi angka yang ditargetkan pemerintah. "Tapi makro ini sifatnya jangka pendek dan belum mencerminkan fundamental ekonomi karena peningkatan konsumsi belum diimbangi dengan investasi karena kalau konsumsi menurun akan berbahaya bagi kesinambungan ekonomi," ujar Aviliani.

Selasa, 19 Oktober 2010

DASYAT NYA PERANG NUKLIR DALAM RENCANA

PEMIMPIN BARU TEBO 2011-2016 JADIKAN SEMANGAT DAN JIWA MUDA ASVAN DESWAN UNTUK MEMIMPIN TEBO DEMI MASA DEPAN YANG LEBIH CEMERLANG

Saya yakin teman-teman semua pernah mendengar yang namanya epik Ramayana dan Mahabarata,dua epos terkenal dari India kuno yang juga sangat terkenal dilapisan masyarakat kita (khususnya wong jowo).

Epos Mahabarata mengisahkan konflik hebat keturunan Pandu dan Dritarasta dalam memperbutkan takhta kerajaan.Menurut sumber yang saya dapat,epos ini ditulis pada tahun 1500 SM,dan menurut perkiraan, perang tsb meletus sekitar 5000 tahun yang lalu.

Banyak spekulasi bermunculan dari peristiwa ini,diantaranya ada sebuah spekulasi baru dengan berani menyebutkan bahwa perang Mahabarata adalah semacam perang NUKLIR!!

Tapi, benarkah demikian yang terjadi sebenarnya?Mungkinkah jauh sebelum era modern seperti masa kita ini ada sebuah peradaban maju yang telah menguasai teknologi nuklir?


Masa sebelum 4000 SM dianggap sebagai masa pra sejarah dan peradaban Sumeria dianggap peradaban tertua didunia.

Akan selama ini terdapat berbagai diskusi, teori dan penyelidikan mengenai kemungkinan bahwa dunia pernah mencapai sebuah peradaban yang maju sebelum tahun 4000 SM.

Teori Atlantis, Lemuria, kini makin diperkuat dengan bukti tertulis seperti percakapan Plato mengenai dialog Solon dan pendeta Mesir kuno mengenai Atlantis, naskah kuno Hinduisme mengenai Ramayana & Bharatayudha mengenai dinasti Rama kuno,dan bukti arkeologi mengenai peradaban Monhenjo-Daroo, Easter Island dan Pyramid Mesir maupun Amerika Selatan.Akhir-akhir ini perhatian saya tertuju terhadap sebuah teori mengenai kemungkinan manusia pernah memasuki zaman nuklir lebih dari 6000 tahun yang lalu.

Peradaban Atlantis di barat, dan dinasti Rama di Timur diperkirakan berkembang dan mengalami masa keemasan antara tahun 30000 SM hingga 15000 SM.

Atlantis memiliki wilayah mulai dari Mediteranian hingga Pegunungan Andes di seberang Samudra Atlantis sedangkan Dinasti Rama berkuasa di bagian Utara India-Pakistan-Tibet hingga Asia Tengah.

Peninggalan Prasasti di Indus, Mohenjo Daroo dan Easter Island (Pasifik Selatan) hingga kini belum bisa diterjemahkan dan para ahli memperkirakan peradaban itu berasal jauh lebih tua dari peradaban tertua yang selama ini diyakini manusia (4000 BC).

Beberapa naskah Wedha dan Jain yang antara lain mengenai Ramayana dan Mahabharata ternyata memuat bukti historis maupun gambaran teknologi dari Dinasti Rama yang diyakini pernah mengalami zaman keemasan dengan tujuh kota utamanya �Seven Rishi City� yg salah satunya adalah Mohenjo Daroo (Pakistan Utara).

Dalam suatu cuplikan cerita dalam Epos Mahabarata dikisahkan bahwa Arjuna dengan gagah berani duduk dalam Weimana (sebuah benda mirip pesawat terbang) dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata yang mirip rudal/roket yang dapat menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api yang gencar di atas wilayah musuh,lalu dalam sekejap bumi bergetar hebat,asap tebal membumbung tinggi diatas cakrawala,dalam detik itu juga akibat kekuatan ledakan yang ditimbulkan dengan segera menghancurkan dan menghanguskan semua apa saja yang ada disitu.

Yang membuat orang tidak habis pikir , sebenarnya senjata semacam apakah yang dilepaskan Arjuna dengan Weimana-nya itu?


Dari hasil riset dan penelitian yang dilakukan ditepian sungai Gangga di India,para arkeolog menemukan banyak sekali sisa-sisa puing-puing yang telah menjadi batu hangus di atas hulu sungai .

Batu yang besar-besar pada reruntuhan ini dilekatkan jadi satu, permukaannya menonjol dan cekung tidak merata. Jika ingin melebur bebatuan tersebut, dibutuhkan suhu paling rendah 1.800 C. Bara api yang biasa tidak mampu mencapai suhu seperti ini, hanya pada ledakan nuklir baru bisa mencapai suhu yang demikian.

Di dalam hutan primitif di pedalaman India, orang-orang juga menemukan lebih banyak reruntuhan batu hangus. Tembok kota yang runtuh dikristalisasi, licin seperti kaca, lapisan luar perabot rumah tangga yang terbuat dari batuan di dalam bangunan juga telah dikacalisasi.

Selain di India, Babilon kuno, gurun sahara, dan guru Gobi di Mongolia juga telah ditemukan reruntuhan perang nuklir prasejarah. Batu kaca pada reruntuhan semuanya sama persis dengan batu kaca pada kawasan percobaan nuklir saat ini.

Dari berbagai sumber yang saya pelajari, secara umum dapat digambarkan berbagai macam teori dan penelitian mengenai subyek ini memberikan beberapa bahan kajian yang menarik. Antara lain adalah :

# Atlantis dan Dinasti Rama pernah mengalami masa keemasan (Golden Age) pada saat yang bersamaan (30000-15000 BC).

# Keduanya sudah menguasai teknologi nuklir.

# Keduanya memiliki teknologi dirgantara dan aeronautika yang canggih hingga memiliki pesawat berkemampuan dan berbentuk seperti UFO (berdasarkan beberapa catatan) yang disebut Vimana (Rama) dan Valakri (Atlantis).

# Penduduk Atlantis memiliki sifat agresif dan dipimpin oleh para pendeta (enlighten priests), sesuai naskah Plato.

# Dinasti Rama memiliki tujuh kota besar (Seven Rishi�s City) dengan ibukota Ayodhya dimana salah satu kota yang berhasil ditemukan adalah Mohenjo-Daroo.

# Persaingan dari kedua peradaban tersebut mencapai puncaknya dengan menggunakan senjata nuklir.



# Para ahli menemukan bahwa pada puing-puing maupun sisa-sisa tengkorak manusia yang ditemukan di Mohenjo-Daroo mengandung residu radio-aktif yang hanya bisa dihasilkan lewat ledakan Thermonuklir skala besar.

# Dalam sebuah seloka mengenai Mahabharata, diceritakan dengan kiasan sebuah senjata penghancur massal yang akibatnya mirip sekali dengan senjata nuklir masa kini.

# Beberapa Seloka dalam kitab Wedha dan Jain secara eksplisit dan lengkap menggambarkan bentuk dari �wahana terbang� yang disebut �Vimana� yang ciri-cirinya mirip piring terbang masa kini.

Sebagian besar bukti tertulis justru berada di India dalam bentuk naskah sastra, sedangkan bukti fisik justru berada di belahan dunia barat yaitu Piramid di Mesir dan Amerika Selatan.

Singkatnya segala penyelidikan diatas berusaha menyatakan bahwa umat manusia pernah maju dalam peradaban Atlantis dan Rama. Bahkan jauh sebelum 4000SM manusia pernah memasuki abad antariksa dan teknologi nuklir.

Akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir akibat perang nuklir yang dahsyat hingga pada masa sesudahnya, manusia sempat kembali ke zaman primitif hingga munculnya peradaban Sumeria sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.

tahun 1972 silam, ada sebuah penemuan luar biasa yang barangkali bisa semakin memperkuat dugaan bahwa memang benar peradaban masa silam telah mengalami era Nuklir yaitu penemuan tambang Reaktor Nuklir berusia dua miliyar tahun di Oklo,Republik Gabon.

SNIPER YANG DI PERSIAPKAN DAN CARA LATIHANYA SERTA LAPORAN TENTANG PERSENJATAAN

PEMIMPIN BARU TEBO 2011-2016 JADIKAN SEMANGAT DAN JIWA MUDA ASVAN DESWAN UNTUK MEMIMPIN TEBO DEMI MASA DEPAN YANG LEBIH CEMERLANG

teknik sniper….

Petembak runduk memiliki kemampuan khusus, latihan yang berlanjut dan peralatan yang unik. Tugasnya menembak sasaran dengan sangat akurat yang tidak mungkin dilakukan oleh petembak biasa dikarenakan factor jarak, ukuran, lokasi, kondisi alam, atau bentuk pandangan. Selain keahlian menembak, petembak runduk memerlukan keahlian dasar infanteri, kemampuan survival pada kondisi alam yang sulit, memiliki insting dan kesabaran yang tinggi.

Seni petembak runduk harus dipelajari dengan serius dan latihan yang rutin dan berlanjut. Latihan menembak tepat (marksman) dalam jarak jauh, serta keahlian menyatu dengan alam untuk memperkecil risiko operasi.
MISI PETEMBAK RUNDUK.
Misi Primer, dalam pertempuran untuk mendukung operasi tempur dengan melaksanakan penembakan tepat jarak jauh atas target pilihan. Dengan misinya, dapat melukai serdadu lawan, memperlambat gerakan lawan, membuat pasukan lawan menjadi takut dan menekan moralnya, serta mengacaukan operasi lawan.
Misi Sekunder, mengumpulkan dan melaporkan informasi medan tempur. Petembak runduk yang terlatih baik, kombinasi antara senapan dan amunisinya secara inherent, merupakan penunjang bagi komandan pasukan infanteri dilapangan. Yang penting bagi petembak runduk jangan mengukur jumlah korban yang diakibtakan, tetapi lebih kepada efek yang ditimbulkannya. Petembak runduk dapat saja merupakan anggota dari unit yang didukungnya, atau sebagai personil tambahan yang diambil dari unit lain.
Peran petembak runduk sangat unik dimana ia harus dapat menembak sasarannya pada jarak diluar jarak efektif senapan serbu biasa. Lebih lanjut lagi, apabila sasaran berada ditengah-tengah kerumunan personil sipil, atau dalam misi anti huru-hara.
Penggunaan senapan otomatis dalam sebuah operasi dapat melukai atau membunuh personil non-tempur. Petembak runduk dioperasikan dalam berbagai tingkatan konflik. Termasuk serangan konvensional dan dalam posisi bertahan dimana penembakan presisi dilakukan dalam jarak jauh. Termasuk juga dalam misi patroli, penyergapan, operasi kontra-sniper, elemen observasi depan, operasi militer diwilayah urban, dan operasi lainnya dimana petembak runduk merupakan bagian dari pasukan atau tinggal di belakang posisi pasukan lawan.
KRITERIA PEMILIHAN PERSONIL.
Calon peserta latihan petembak runduk harus disaring secara cermat. Komandan harus menyaring record individu untuk menentukan personil yang potensial menjadi petembak runduk. Petunjuk dasar penyaringan calon petembak runduk diantaranya:
1. Petembak tepat (Marksman). Peserta latihan sniper harus memiliki standar petembak tepat. Memiliki catatan kualifikasi tahunan yang tinggi. Sering mengikuti perlombaan menembak tahunan atau memiliki latar belakang hobi berburu.
2. Kondisi fisik. Karena sering beroperasi dimedan yang sulit dengan waktu tidur yang singkat serta bekal air dan makanan yang terbatas, kondisi fisik calon sniper harus sangat prima. Kondisi kesehatan prima dengan daya reflek yang tinggi, stamina dan kinerja otot tubuh yang baik. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan atletis.
3. Sehat mata. Mata merupakan aset utama petembak runduk maka standar mata 20/20 vision menjadi salah satu syarat utama. Tidak berkacamata dan tidak buta warna.
4. Perokok. Petembak runduk disyaratkan bukan seorang perokok atau pengguna tembakau yang dapat menimbulkan bebauan.
5. Kondisi mental. Calon petembak runduk harus memiliki mental yang baik, disaring melalui evaluasi psykologi.
6. Cerdas (intelligence). Karena tugas sniper memerlukan berbagai keahlian, maka calon sniper harus cerdas dan mampu mengoperasikan berbagai peralatan seperti mampu menghitung kemampuan amunisi (peluru yang akan digunakan), penyetelah alat bidik dan perhitungan kecepatan serta arah angin, prosedur operasi alat komunikasi. Observasi dan penghitungan penembakan senjata mortar dan meriam artileri. Kemampuan navigasi didarat, intelijen militer, identifikasi seragam dan peralatan. Dapat membuat keputusan secara tepat.
Dua hal penting lainnya selain yang tertera diatas.
1. Keseimbangan emosi. Mampu mengontrol emosi, sabar dalam menghadapi berbagai situasi, termasuk dalam melakukan rencana penembakan atas target.
2. Keahlian lapangan. Sniper harus familiar dengan situasi kondisi lapangan. Memiliki
pengetahuan mengenai alam sekitar, bila perlu tentang flora dan fauna.
TANGGUNG JAWAB SNIPER DAN OBSERVER.
Setiap anggota tim sniper memiliki tanggungjawab yang spesifik. Hanya dengan latihan yang berulang dan berkelanjutan tim dapat menjadi kompak dan mengetahui beban tanggungjawabnya masing-masing (petembak dan petugas observasi).
1. Tanggungjawab Sniper: menentukan posisi yang nyaman dan aman. Mengidentifikasi dan melokalisir target. Menghitung jarak dengan target, elevasi dan pergerakan angin. Mempersiapkan kondisi kesiagaan untuk menembak, mengatur nafas, mengendalikan picu senapan. Mnentukan saat yang tepat untuk menembak, dan bila diperlukan mempersiapkan aksi penembakan berikutnya.
2. Tanggungjawab Observer: Secara pasti memposisikan dirinya. Memilih target. Membantu perhitungan jarak tembak. Menghitung efek kondisi cuaca terhadap balistik. Melaporkan data perhitungan pembidikan kepada sniper.
TEKNIK TIM PETEMBAK.

Tim sniper harus mampu bergerak dalam kondisi medan pertempuran. Misinya melakukan penembakan secara tepat dan terukur. Diperlukan koordinasi tim secara kompak antara sniper dan observer secara bersama untuk:
* Memperhitungkan efek cuaca terhadap balistik.
* Menghitung jarak terhadap target.
* Melakukan perubahan pembidikan bila diperlukan.
* Mengobservasi perkenaan peluru.
* Mengoreksi penampilan/posisi sebelum melakukan penembakan.
TEKNIK LAPANGAN
Misi utama tim sniper untuk mengeliminasi target yang ditentukan dengan ketepatan penembakan jarak jauh. Seberapa sukses tim sniper melaksanakan misinya akan bergantung pada pengetahuan, pengertian dan aplikasi dari berbagai teknik lapangan yang memungkinkannya untuk bergerak, bersembunyi, melakukan observasi dan mendeteksi target.
Untuk itu, sebelum melakukan misi diperlukan pengetahuan teknik lapangan, diantaranya:
KAMUFLASE. Bentuk-bentuk teknik penyamaran dan perlengkapan penyamaran, termasuk perlengkapan pakaian seperti baju ghillie.
INDIKATOR TARGET.
Mengetahui berbagai berbagai indicator yang dapat menjadikannya sebagai taret musuh seperti, suara bising, kilatan yang ditimbulkan oleh peralatan yang dibawanya, termasuk pantulan cahaya dari kulit badan dan gerakan mata, bebauan (bau badan, bau asap rokok dan lain-lain), gerakan yang mudah terdeteksi, bentuk dan warna perlengkapan penyamaran, kondisi hewan yang ada disekitarnya dan hal-hal lain yang dapat menimbulkan perhatian orang.
ATURAN GERAKAN.
Saat bergerak, tim sniper harus selalu ingat akan aturan gerakan;
a. Selalu berasumsi bahwa daerah dimana tim berada, sedang dalam pengawasan lawan.
b. Bergerak lambat. Sebaiknya sniper menghitung gerakannya dalam ukuran inci atau kaki.
c. jangan menimbulkan gerakan berlebihan pada pohon, semak, atau rumput tinggi dengan mencekalnya.
d. Merencanakan setiap gerakan dan bergerak dalam segmen rute seketika.
e. Berhenti, perhatikan dan dengar situasi sekitar.
f. Bergerak saat ada kebisingan tembakan, ledakan, kebisingan pesawat udara, angin atau apa saja yang dapat mengalihkan perhatian musuh.
TEKNIK GERAKAN INDIVIDU.
Teknik ini digunakan oleh tim sniper untuk bergerak tanpa terdeteksi. Teknik ini mencakup; sniper low crawl, medium crawl, high crawl, hand-and-knees crawl, dan berjalan. (lihat gambar)
Low Crawl


Medium Crawl


High Crawl

Hand-Knee Crawl

Walking


GERAKAN TIM SNIPER DAN NAVIGASI.
Bila memungkinkan, tim sniper dimasukkan dalam elemen keamanan (regu atau pleton). Elemen keamanan memungkinkan tim untuk mencapai daerah operasi secara cepat dan aman dibandingkan tim operasi tempur. Beberapa tuntunan bagi sniper saat bergabung dengan elemen keamanan:
1. Komandan elemen keamanan merupakan komandan tim sniper saat ia bergabung.
2. Tim sniper selalu tampil sebagai bagian integral dari elemen.
3. Tim sniper menggunakan seragam yang sama dengan anggota elemen lainnya.
4. Tim sniper menjaga posisi dalam formasi elemen.
5. Sistem senjata sniper dibawa dengan posisi menempel dengan badan sehingga tersembunyi.
6. Semua peralatan tim sniper dalam posisi terlindung/tersembunyi.
Saat berada didaerah operasi, tim sniper akan memisahkan diri dari elemen induknya dan beroperasi sendiri. Dua contoh pemisahan tim sniper dari elemen keamanan:
1. Elemen keamanan memberikan perlindungan saat tim sniper mempersiapkan operasinya:
a. Tim sniper menyiapkan perlengkapan penyamarannya (ghillie suit dan menyamarkan kulit tubuhnya yang terbuka seperti muka) serta peralatannya.
b. Tim memastikan bahwa semua perlengkapannya sudah siap.
c. Saat tim sudah siap, dan sudah memperoleh posisinya maka elemen keamanan akan meninggalkan areal tersebut.
d. Saat tim keamanan sudah meninggalkan lokasi, tim sniper menunggu ditempat perpisahan tersebut untuk waktu yang cukup untuk memastikan bahwa baik dirinya maupun elemen keamanan yang sudah meninggalkannya sudah dalam posisi aman, kemudian baru tim sniper bergerak untuk mencari posisi tentatif.
2. Elemen keamanan melaksanakan pengamanan singkat pada titip perpisahan.
Tim sniper berhenti, memastikan mereka dalam posisi yang baik, aman dan mengetahui posisi masing-masing. Kemudian tim pengaman meninggalkan lokasi, tim sniper tetap dalam posisinya sampai elemen pengaman memastikan areal tersebut dalam keadaan aman. Tim sniper kemudian akan menyiapkan diri untuk bergerak sesuai dengan tuntutan operasinya. Sistem pemisahan ini dalam teori dikenal dengan sebutan situasi MOUT.
Saat memilih rute, tim sniper harus ingat akan kemampuan dirinya.
1. Hindari posisi diketahui musuh dan hindari halangan medan.
2. Cari semak belukar atau area yang dapat memberikan perlindungan dan penyamaran.
3. Ambil keuntungan dari medan yang sulit (rawa, kepadan rimba dll.)
4. Jangan menggunakan jalur, jalan raya atau jalan setapak yang ada.
5. Hindari areal bangunan atau berpenduduk.
6. Hindari areal yang diperkirakan merupakan daerah aktivitas gerilya musuh.
Saat tim sniper bergrak, harus selalu berasumsi bahwa daerah operasi berada dalam pengawasan lawan. Karena tim sniper yang kecil dengan firepower terbatas, tim hanya menggunakan satu formasi yaitu formasi gerakan sniper. Karakteristik formasi antara lain:
1. Observer menjadi pointman (yang didepan) dan sniper mengikutinya.
2. Daerah pengawasan observer adalah arah jam 3 sampai jam 9, sementara sniper kebalikannya, arah jam 9 ke jam tiga (overlapping).
3. Kontak visual harus dipelihara walau saat dalam posisi tiarap.
4. Saat istirahat jarak keduanya dipelihara yangan lebih dari 20 meter.
5. Sniper harus siap bereaksi terhadap aksi pointman (observer).
6. Kepala tim menentukan teknik gerakan dan rute yang akan ditempuh.
7. Kepala tim menentukan titik-titik pertemuan (rally points)
Tim sniper harus berupaya untuk tidak melakukan kontak senjata dengan pihak lawan, Ia harus senantiasa siaga tetapi bukan untuk menghadapi pertempuran. Beberapa aksi tim sniper diantaranya:
1. Kontak visual.
Bila tim sniper melihat kehadiran musuh, tetapi musuh tidak melihatnya, upayakan untuk diam, bila masih memiliki waktu, sebaiknya berbuat:
a. Membuat/mencari tempat perlindungan.
b. Tetap pada posisinya sampai musuh berlalu.
Jangan sekali-kali melakukan kontak.
2. Penghadangan.
Dalam penghadangan, tim sniper harus menghentikan kontak secepatnya. Contoh untuk menghadapi situasi semacam ini:
a. Observer melakukan penembakan cepat kearah lawan.
b. Sniper melemparkan granad asap pada ruang antara observer dengan pihak lawan.
c. Sniper melakukan penembakan terarah pada target yang paling mengancam sampai labirin asap memenuhi areal.
d. Observer melemparkan granad fragmentasi dan mengundurkan diri menuju posisi sniper, pastikan agar dalam gerakannya Ia tidak menghalangi bidang tembak sniper.
e. Tim bergerak ke lokasi yang tidak terlihat oleh lawan ataupun tempat sasaran tembak lawan.
f. Bila kontak tidak dapat dihindari dan berkelanjutan, sniper segera meminta dukungan tembakan tidak langsung atau mengontak elemen pengaman (bila ada).
g. Bila tim terpisah, upayakan segera kembali ke titik pertemuan akhir yang telah ditentukan dalam jalur tempuhnya.
3. Tembakan tidak langsung.
Reaksi atas tembakan tidak langsung (artileri/mortar), tim harus bergerak keluar dari areal tersebut secepatnya. Gerakan seketika ini akan menimbulkan lokasinya akan diketahui. Maka, tim tidak saja bereaksi atas efek tembakan tidak langsung tersebut, tetapi juga melakukan menyembunyikan gerakannya.
a. Ketua tim membawa tim keluar dari daerah penembakan melalui jalur yang tercepat dengan memberi arahan mengenai arah dan jarak (gunakan kode jam: arah jam 3, arah jam 5 dsb.).
c. Ketua tim harus menggerakan timnya sejauh mungkin dari daerah penembakan dengan menempuh jalur yang tersembunyi dan melanjutkan misi melalui jalur alternative.
d. Bila anggota tim terpisah, mereka harus kembali ke titip pertemuan akhir yang telah ditentukan dalam penjabaran rute tempuh.
4. Serangan udara.
a. Anggota tim memastikan perlindungan yang terbaik untuk bersembunyi.
b. Waktu pesawat berlalu, anggota tim segera bergerak ke posisi yang memiliki perlindungan lebih baik dan tersamar.
c. Tim tidak perlu menembak pesawat tersebut.
d. Anggota tim kembali keposisi sampai pesawat yang melakukan penyerbuan berlalu.
e. Bila anggota tim terpisah, mereka harus kembali ke titik pertemuan akhir yang telah disepakati dalam penjabaran rute tempuh.
f. Untuk membantu navigasi tim sniper, tim harus mengingat rute dengan melihat peta, photo udara, atau sketsa. Tim memberikan penandanaan (gunung, jurang, jalan raya dsb.) dan lokasinya sehubungan dengan menentukan rute. Juga harus direncanakan jalur-jalur alternative. Selama melakukan misi, tim sniper memperhitungkan halangan medan yang ada disekitarnya.
g. Tim sniper senantiasa memelihara orientasinya. Beberapa aspek pembantu untuk memelihara orientasi:
(1) Lokasi dan arah aliran arus.
(2) Bukit, lembah, jalan raya dan halangan lainnya.
(3) Jalur kereta api, jalur listrik, dan obyek-obyek buatan manusia lainnya.
Hal-hal diatas merupakan sebagian dari kemungkinan situasi yang akan dihadapi oleh Tim Sniper dalam menjalankan

pesawat tanpa awak

Berbagai upaya dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan dan jatuhnya korban jiwa. Teknologi pesawat tanpa awak adalah salah satu terobosan untuk mengurangi jatuhnya korban nyawa manusia dalam tugas-tugas di udara. Teknologi pesawat tanpa awak seperti apa yang kini telah berkembang? berikut ini ada beberapa jenis pesawat tanpa awak yang pada umumnya di pakai :
RQ-8A Fire Scout: Helikopter tanpa awak ini diadopsi dari jenis helikopter ringan Schweizer Model 330SP. RQ-8A Fire Scout digunakan oleh U.S. Navy dalam misi pengintaian. Helikopter ini dapat beroperasi selama empat jam lebih dengan jarak 120 mil dari pusat kendali. Fire Scout dilengkapi dengan sistem navigasi berbasis GPS dan mampu beroperasi secara otonom. Karena mampu beroperasi secara otonom, pusat kendali dapat mengendalikan tiga helikopter tak berawak ini secara simultan. Sea Scout, kembangan dari helikopter tak berawak ini, bahkan mampu mengangkut rudal udara-darat (air-to-surface missiles) untuk misi pengeboman.
RQ-8A Fire Scout

RQ-2B Pioneer: Pesawat tanpa awak ini adalah hasil kolaborasi antara AAI Amerika dan Israel Aircraft Industries. Pesawat ini telah dipergunakan oleh U.S. Marine Corps, U.S. Navy dan U.S. Army sejak 1986. Pioneer bertugas melakukan pengintaian, pengawasan, pencarian target, dan mendukung penembakan angkatan laut baik pada siang hari maupun malam hari. Pesawat ini dapat diluncurkan dari kapal dengan bantuan dorongan roket atau diluncurkan dari darat dengan bantuan ketapel. Dengan panjang badan 14 kaki dan rentang sayap 17 kaki, Pioneer dapat terbang hingga ketinggian 15,000 kaki selama lima jam. Pioneer dapat mengangkut beban hingga 37 Kg dan dapat dilengkapi dengan sensor optic atau infrared dan alat pendeteksi ranjau.

RQ-2B Pioneer

Boeing Scan Eagle : Pesawat berbobot 20 Kg ini dapat terbang selama 15 jam dengan ketinggian lebih dari 16,000 kaki dan kecepatan 60 mil per jam. Pesawat ini dapat diluncurkan baik dari darat maupun dari kapal laut. Scan Eagle adalah pesawat tanpa awak yang tidak dapat dideteksi oleh radar, selin itu suaranya pun hampir tidak terdengar. Scan Eagle terbang dengan dipandu sistem GPS dan dilengkapi dengan kamera dan sensor infra-red.

Boeing Scan Eagle

Northrop Grumman Global Hawk: Global Hawk adalah pesawat tanpa awak yang terbesar dan tercanggih di dunia saat ini. RQ-4 Global Hawk adalah pesawat tanpa awak pertama yang mem[eroleh sertifikasi dari FAA (badan penerbangan Amerika) untuk terbang dan mendarat di bandara sipil secara otomatis. Karena keunggulannya ini, Global Hawak diharapkan dapat menjadi perintis pesawat penumpang dengan pilot otomatis dimasa mendatang. Pada saat pengujian, Global Hawk mampu terbang dari Amerika Serikat menuju Australia pulang pergi dengan membawa sejulah alat pengintai. Untuk keperluan militer, pesawat ini dapat dipergunakan untuk melakukan pengintaian, pengawasan dan survey intelejen pada daerah yang luas dan dalam jangka waktu yang lama.

Northrop Grumman Global Hawk

General Atomics MQ-9 Reaper: Reaper adalah pesawat multi fungsi tanpa awak yang dikembangkan untuk menjadi mesin penghancur. Dalam operasi militer Amerika di Afghanistan dan Irak, MQ-9 dilengkapi dengan rudal AGM-114 Hellfire dan dipergunakan untuk memburu dan menghancurkan target. Pesawat ini dapat mengangkut beban hingga lima ton, berkecapatan 230 mil per jam pada ketinggian 50,000 kaki dan dapat terbang sejauh 3,682 mil. Pesawat ini dilengkapi dengan IR targeting sensor, laser rangefinder dan synthetic aperture radar. MQ-9 dapat dibongkar pasang dan diangkut ke berbagai lokasi dengan mudah.


General Atomics MQ-9 Reaper

AeroVironment Raven dan Raven B: RQ-11A Raven, yang dibuat pada tahun 2002-2003, adalah versi kecil dari 1999-vintage AeroVironment Pointer, yang dilengkapi dengan GPS navigation system, dan peralatan control. Badan pesawat ini terbuat dari Kevlar dan berbobot, dua Kilogram. Pesawat tanpa awak ini memiliki radius operasi lebih dari 6 mil dan dapat terbang selama 80 menit pada kecepatan 60 mil per jam. Raven B dilengkapi dengan berbagai jenis sensor dan laser target designator.

AeroVironment Raven dan Raven B: RQ-11A Raven

Bombardier CL-327: Karena bentuknya yang unik, pesawat tanpa awak ini sering disebut sebagai kacang terbang. Bombardier CL-327 VTOL adalah pesawat pengawas tanpa awak yang dimotori mesin Williams International WTS-125 turboshaft engine berdaya 100 tenaga kuda. Dengan bobot maksimum 300 Kg saat takeoff, CL-327 dapat difungsikan sebagai alat relay komunikasi, menginspeksi keadaan lingkungan dan melakukan patroli di daerah perbatasan. Pesawat ini telah banyak membantu aparat dalam upaya pemberantasan narkotika dan dalam operasi-operasi pengintaian militer. Pesawat ini dapat mengudara selama lime jam dan dilengkapi dengan berbagai sensor, datalink systems dan sistem navigasi baik berupa GPS maupun inertial navigation systems.

Bombardier CL-327

Yamaha RMAX: Pesawat ini adalah pesawat terbang tanpa awak yang paling banyak dipergunakan di dunia untuk keperluan non militer. Helikopter mini Yamaha RMAX, dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan misalnya untuk menyemprotkan pestisida dan pupuk, dan melakukan survey untuk keperluan penelitian. Helikopter ini mempergunakan mesin YAMAHA dua langkah dan dapat terbang hingga ketinggian 500 kaki.

Yamaha RMAX

Lockheed Martin Desert Hawk: Desert Hawk mulai diproduksi pada tahun 2002, untuk memenuhi kebutuhan militer Amerika dalam misi-misi pengawasan di Irak. Desert Hawk digerakkan dengan mesin listrik dan dilengkapi dengan GPS. Pesawat ini dapat terbang hingga ketinggian 1000 kaki dan beroperasi secara otonom dengan panduan GPS. Pesawat tanpa awak ini dapat terbang dengan kecepatan 57 mil per jam dalam radius tujuh mil.

General Atomics MQ-1 Predator: Predator yang mampu terbang dengan kecepatan 135 mil per jam ini adalah pesawat pengintai tanpa awak yang dilengkapi dengan persenjataan tempur. Predator mampu terbang hingga ketinggian 25,000 kaki dan menempuh jarak 450 mil. Predator dilengkapi dengan dua rudal AGM-114 Hellfire berpemandu laser. Pesawat ini merupakan pesawat terbang tanpa awak pertama yang dapat menghancurkan terget-terget di darat. Predator pertama kali dipergunakan dalam operasi militer Amerika di Afghanistan.
General Atomics MQ-1 Predator

Puna/ Indonesia,
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) untuk berbagai keperluan pemantauan dari udara, seperti pemetaan, pemantauan kebakaran hutan, mitigasi bencana, pencarian korban hingga keperluan militer.
Prinsipnya PUNA mampu membawa terbang berbagai peralatan seperti kamera, alat pengintai dan sejenisnya hingga seberat 20kg,” kata Deputi Kepala BPPT bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa, Surjatin Wirjadidjaja di Jakarta, Senin.
Mengenai harga pesawat nir awak dengan pesawat sejenis buatan negara lain, ia menyebutkan, sekitar ratusan juta rupiah. Nilai tersebut bertambah tergantung dari peralatan yang dibawanya.
Kegiatan pengembangan PUNA diawali dengan pembuatan wahana sasaran tembak atau target drone yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan prajurit Pusenart (Pusat Senjata Artileri) TNI-AD. PUNA dirancang mempunyai kecepatan jelajah 80 knot dengan jangkauan terbang mencapai 30 km di ketinggian sekitar 7.000 kaki.

10 pistol terbaik…..

Pistol merupakan senjata api yang bisa ditembakan dengan satu tangan.Kata ‘pistol’ mulai digunakan untuk mendeskripsikan senjata api genggam pada abad ke-18. Pada abad ke-15 pistol berarti sebuah pisau kecil yang bisa disembunyikan di dalam pakaian. Pistol atau senjata api genggam dibagi menjadi dua jenis utama. Revolver, yang menggunakan kamar peluru yang berputar. Dan pistol biasa, yang kamar pelurunya menyatu dengan laras. Pistol menggunakan kaliber peluru yang bervariasi, dari .22 sampai .50 cal. ini ada beberapa urutan jenis pistol terbaik di dunia menurut saya. Berdasarkan akurasi, daya tembakan, kapasitas keampuan dari setiap senjata. Berikut ini ada 10 jenis senjata api katagori (Pistol/Revolper)

NUMBER 10
BARRETA 92 / ITALIA

Specification :
round box magazine/ semi-automatic


NUMBER 9
WALTHER P99 / JERMAN
Feed system 12 or 16 round box magazine / semi-automatic

NUMBER 8
HS2000/Springfield armory / CROATIA
Weight : 0,89 kg
catridge : 9×19 mm
feed system : 9/12/13/16
round box magazine

NUMBER 7
SIG P250 DCC SWITZERLAND/GERMANY

Round box magazine/ semi automatic


NUMBER 6
HACKLER & KOCH MARK 23 /GERMANY/ USA

box magazine/semi automatic


NUMBER 5
GLOCK 19 / AUSTRIARound box magazine/ semi automatic


NUMBER 4
FN FNP-45 /BELGIUM /USA
Round Magazine/ Semi Automatic


NUMBER 3
HECKLER & KOCH USP / GERMANY

Round Magazine/ Semi Automatic

NUMBER 2
P3 / INDONESIA

Round Magazine/ Semi Automatic


NUMBER 1
FN FIVE-SEVEN


Round Magazine/ Semi Automatic

tank - semut besi yng membunuh……


TIDAK selamanya yang tua itu kalah dari yang muda. Begitulah barangkali semboyan tentara Irak dalam menghadapi senjata mutakhir pasukan gabungan Amerika-Inggris. Senjata-senjata kadaluwarsa yang berusia 30 tahunan nyatanya masih efektif menahan laju pasukan koalisi. Salah satunya adalah tank antipesawat bernama T-72. Terbukti kemampuannya di medan tempur masih bandel menghadapi serbuan mesin perang canggih AS.
Tank T-72 merupakan senjata pemusnah yang diciptakan Kharkiv Morozov dari Soviet yang kini menjadi Rusia, pada dekade 70-an. T-72 merupakan pengembangan dari T-64. Bentuknya mengingatkan pada tank seri T-54/55/62 dengan paduan bentuk konvensional dan ruang bahan bakar yang menyatu dengan tampilan roda yang efektif. Bila tank jenis T-64 lebih banyak digunakan di negara-negara maju bagian dari Uni Soviet, T-72 telah menyebar di dalam USSR dan diekspor ke negara-negara di luar Soviet. Jenis tank ini juga diproduksi di beberapa negara yaitu dan di Cekoslovakia, India, Polandia dan Yugoslavia.
Kendaraan ini terlihat angkuh di jalan raya dengan tongkrongan bodi besar. Panjang chasis 44,5 meter, tinggi 2,19 meter, lebar 3,58 meter dan berat 41 ton. Di dalamnya cukup lega untuk menampung 3 awak yaitu commander, pengemudi, dan penembak. Setelah disokong oleh kekuatan diesel 840 tenaga kuda, T-72 mampu melaju 45 Km/jam di medan darat. Transmisinya menggunakan sistem Syncromesh, dengan 7 gigi depan dan 1 cadangan. Kemudi mesinnya menggunakan metode clutch and brake. Di medan air pun ia mampu melakukan menyelam hingga kedalaman 5,0 meter. Namun diperlukan persiapan sebelumnya selama 20 menit untuk mengaktifkan kekedapan terhadap air.
Adapun yang membuat T-72 ini disegani lawannya adalah kelengkapan persenjataan yang disandang. Senjata meriam 2A46M/D-81TM kaliber 125 mm tipe smoothbore merupakan andalannya. Di samping itu T-72 dilengkapi amunisi Frag-HE (FS), HEAT-FS, dan HVAP-FSDS. Selongsong pelurunya dapat diisi secara otomatis dan manual dengan sudut bidik dari titik terendah -6 sampai +14 derajat. Kecepatan gerak senjata mengikuti lawan 25 Km/jam tergantung pada kondisi jalan dan jarak dengan sasaran. Namun biasanya diperlukan waktu berhenti sebelum menembak. Salah satu bukti kehebatannya adalah kemampuan menggulingkan tank jenis IFV dengan tembakan meriam utamanya hanya sekali bidik.
Tank T-72 AG
Tank T-64
Tank T-72
tank M1 Abrams M1
Daya Gempur
Meskipun menyerupai jenis T-62, tank T-72 memiliki mobilitas lebih tinggi dengan keluaran tenaga sebesar 780 HP (tenaga kuda). Mesinnya memiliki getaran yang halus dan kedap dari asap sehingga goncangan yang terjadi dalam kabin tank minimal. Keuntungannya awak yang ada di dalamnya tidak cepat lelah dibanding berada di tank dengan getaran yang kuat. Meskipun memiliki bodi yang lebih besar T-72 diyakini memiliki kecepatan yang sama dengan T-64. Pada jenis T-72B1 digerakkan oleh piston V-12 pengolah multi bahan bakar (diesel, bensin atau minyak tanah). Bahan bakar cadangan lainnya dapat ditampung pada 2 drum yang menempel pada pantat kendaraan.
Di samping itu T-72 memiliki baja perlindungan yang kokoh yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Lempeng baja pasifnya dapat menahan serangan dari senjata kaliber 105 mm yang ditembakkan dari tank M1 Abrams dari jarak 2.000 meter. Model terakhir T-72Ms, T-72M1s dan T-72AG yang juga dilengkapi dengan laser pelacak serta alat pengindera malam. Fungsinya adalah untuk memastikan ketepatan tembakan sampai jarak 2.000 meter. Sinar infra-merah pada badan T-72 diletakkan di sisi kanan meriam utama. Letaknya berlawanan dengan sisi kiri pada jenis T-64.
Untuk T-72AG dengan alat penginderaannya tersebut mampu melihat sasaran pada siang hari sejauh 5.000 meter dan pada malam hari sampai sejauh 700 meter. Sedangkan T-72 hanya mampu melihat sejauh 2.000 meter pada siang hari dan 400 meter pada malam hari.
Meriam putar terbentuk dari baja dengan ketebalan maksimum 280 mm, moncongnya setebal 80 mm dan lapisan glacis setebal 200 mm membungkus lapisan baja. Selain memiliki sistem pendeteksi radiasi PAZ, T-72 dilengkapi dengan sistem antiradiasi kapal dan sistem penyaringan kolektif NBC serta sistem penahan tekanan. Sementara penunjang senjata utama adalah senapan mesin PKT kaliber 7,62 mm dengan jangkauan efektif siang hari 1.000 meter, malam hari 800 meter. Di sisi kanan juga terdapat peluncur roket ATGM jenis 2A46 M.
Sistem peralatan, amunisi dan kontrol senjata yang dimiliki T-72 hampir sama dengan T-62. Senjata yang dipakai kaliber 125 mm mampu untuk menembus lapisan baja dari tank Abrams M1 dari jarak 1.000 meter. Apalagi dengan dukungan peluru BK-27 HEAT semakin meningkatkan daya rasuk ke kendaraan lapis baja konvensional tiga kali lebih hebat. Sementara tipe peluru BK-29 didesain untuk menembus kendaraan lapis baja yang lebih lincah.
Saat ini sekitar 29 negara menggunakan tank T-72 ini termasuk Amerika Serikat. Di wilayah Arab yang menggunakan di samping Irak adalah Siria, Iran, dan Libia. Sebagian besar negara di Eropa bekas pecahan Uni Soviet masih banyak yang mempercayakan pada keandalannya. Sementara India yang berada di Asia menjadi salah satu yang menggunakan T-72.

kenali lebih jauh granat…

Dalam peperangan manapun, granat banyak digunakan. Alat ledak ini cukup praktis, mengapa? Sebab ia bisa dibawa kemana saja, sebab beban granat tidak seberat bahan peledak lainya. Setiap orang sudah tak asing lagi mendengar kata granat, tapi tak setiap orang pernah menggunakanya. Penggunaan granat sebagai senjata tempur dianggap cukup mampu untuk memporak-porandakan musuh.
Granat tangan atau granat genggam adalah bom yang dipegang dengan tangan, dan dilempar. Sebutan granat (untuk bahasa Indonesia) berasal dari bahasa inggris-“grenade”. Granat juga berasal dari bahasa Spanyol “granada” (buah delima), sebutan ini karena ukuran granat genggam generasi awal sebesar buah delima, juga karena kandungan serpihan granat tangan mirip dengan bijih dalam buah itu.
Pada dasarnya geranat adalah bom kecil. Bila sumbunya dinyalakan, sumbu tersebut akan terbakar, sehingga serbuk-serbuk mesiu akan meledak. Granat memilliki fungsi sumbu bakar pada mercon diganti dengan detonator yang memiliki sistem peledakan mekanis dengan per (spring). Granat klasik mempunyai pemegang dan pin pengaman yang mencegah meledaknya granat secara tidak sengaja jika jatuh. Setelah pin pengaman dilepas dan granat dilempar, granat akan meledak dalam waktu tunda (delay time) empat detik. Terkait waktu tunda itu, pemakai granat harus memperhitungkan selang waktu antara pelemparan dengan terjadinya ledakan. Setelah itu granat digenggam dan pin pengaman dilepas, namun tangkai pengaman yang menahan detonator harus tetap dipegang. Tangkai ini otomatis akan melenting jika granat dilemparkan, melepaskan mekanisme pengetuk yang meledakkan detonator.
Setelah meledak, granat akan menyebarkan serpihan logam yang sangat berbahaya dalam radius jangkauan ledakannya. Jika lemparan yang dilakukan tak cukup jauh, pelempar justru bisa menjadi korban senjata makan tuan. Langkah keselamatan dasarnya adalah senantiasa melempar granat dari tempat terlindung. Dengan begitu, seandainya lemparan tak cukup jauh, pelempar masih terlindung dari efek ledakan. Selain dilemparkan ke musuh granat juga sering digunakan sebagai ranjau darat. Caranya dengan membuka pin pengaman dan menahan tangkai dengan alat perangkap (boobytrap). Alat perangkap ini bisa dihubungkan dengan mekanisme pelepas seperti pintu lemari dan rumah. jika musuh membuka pintu, granat akan meledak. Granat biasanya dibuat ringan agar mudah dilempar. Biasanya granat mempunyai berat 500 gram dan diameter 10 cm dengan isian bahan peledak, biasanya campuran RDX, Komposisi B atau TNT.dengan ukuran ini, granat bisa delempar sejauh 25 hingga 35 meter oleh tentara yang terlatih. Selain granat unuk membunuh musuh, ada juga jenis lain untuk mengeluarkan asap, gas air mata (CS), dan cahaya. Pasukan khusus biasanya menggunakan granat pengejut (flash-bang) untuk menggoncangkan moral sasaran serangan saat memasuki ruangan, tanpa bertujuan menyebabkan luka permanen. Beberapa granat lain sengaja dibuat unntuk jangkauan lemparan yang lebih baik. Granat penghancur misalnya, mempunyai tangkai pemegang dari kayu yang bisa meningkatkan jarak lemparan hinggga 50 meter.
Jenis-jenis Granat
Ada beraneka jenis granat sesuai fungsinya. Granat serpihan dirancang untuk memuntahkan serpihan ke seluruh sasaran sebagai senjata antipersonel musuh. Badannya dibuat dari plastik keras atau besi, dengan potongan-potongan baja dimasukan sebagai serpihan. Serpihan ini kadang digantikan bola-bola logan untuk menembus sasaran. Apabila disebut granat tanpa keterangan lain, biasanya granat jenis ini.
Untuk fungsi anti huru-hara, biasanya dipergunakan granat gas. Jenis ini digunakan untuk membubarkan demonstrasi yang berlangsung rusuh. Yang paling dikenal adalah gas air mata (granat gas CS). Granat air mata isinya dari 802 hingga 120 gram CS (Chlorobenzol malononitrlie). Bahan kimia beracun ini menimbulkan efek sangat pedih di mata dan saluran pernafasan. Meski tidak dirancang untuk membunuh, gas air mata bisa berakibat fatal. Jika ada orang yang terkena gas ini dalam waktu lebih dari 10 menit, kulitnya akan melepuh dan paru-parunya mengalami luka permanen. Bagi orang yang lemah dan tua, gas CS mampu menyebabkan kematian.
Ada juga granat yang memiliki fungsi bom pembakar (incendiary). Granat jenis ini menghasilkan panas yang sangar tinggi melalui reaksi kimia. Bentuknya hampir seperti granat asap dan gas namun isinya terdiri dari 600 hingga 800 gram thermat (TH3), yang merupakan versi thermit diperbarui. Granat jenis ini juga pernah digunakan dalam Perang Dunia II. Sebagian dari campuran thermat berubah menjadi besi cair, yang mudah terbakar dengan suhu 2204 ĀŗC. Bom ini bisa menyatu dengan bagian logam yang bersentuhan dengannya. Pengisi thermat bagi granat AN-M14 bisa terbakar selama 40 detik dan mampu melelehkan baja setebal ½ inci. Granat ini juga berisi oksigen dan mampu terbakar di bawah air. Fosfor putih juga digunakan sebagai pengisi granat pembakar, yang membakar dengan suhu 2760ĀŗC. Kebakaran yang ditimbulkan akibat thermat dan fosfor yang palimg parah dan menyakitkan. Sebab thermat dan fosfor terbakar pada suhu yang bisa membuat suatu partikel kimia tersebut membakar hanpir semua kulit, saraf, otot dan juga tulang, walaupun di sebuah tempat yang tak terdapat oksigen. Selain itu fosfor putih amat beracun dan mematikan. Geranat pengejut (concussion), juga di kenal sebagai geranat pelumpuh atau flashbang. Pada mulanya granat jenis ini dibuat untuk pasukan khusus Inggris. Geranat ini digunakan untuk mengejutkan, atau mengganggu potensi perlawanan musuh yang diserang mendadak selama 5-6 detik. Geranat pengejut banyak digunakan dalam operasi penyerbuan terhadap tempat persembunyian teroris ataupun sandera. Tercatat jenis ini pernah digunakan dalam penyerbuan polisi terhadap para tersangka teroris di wonosobo.
Yang paling banyak dikenal adalah geranat jenis XM84 (Stun Grenade)bom ini biasanya dikenal sebagai “flashbang” karena ia bisa menghasilkan cahaya yang bisa membutakan intensitas 1 jt candela dan suara ledakan dasyat 170-180 desibel. Geranat ini mampu melumpuhkan musuh tanpa menyebabkan luka permanen. Apabila meledak, granat jenis ini tetap utuh tanpa menhasilkan serpihan. Bentuknya tabung heksagon besi dengan lubang sisinya yang memberikan ledakan cahaya dan bunyi. Bahannya terdiri dari 4,5 gram piroteknik campuran oksida logam magnesium dan ammonium perklorat.
Ada lagi jenis yang lain, yaitu granat asap fungsinya sebagai alat siyarat di darat atau darat ke udara, penanda zona target operasi, pedaratan pesawat atau penyembunyi pergerakan pasukan lapangan. Biasanya berbentuk sislinder logam dengan lubang di bagian atas dan bawah untuk mengeluarkan asap.
Ada dua jenis granat ini: granat asap berwarna dan granat penyembunyi. Jenis berwarna, pengisinya biasanya terdiri 250 hingga 350 gram campuran pewarna (kebanyakan potasium nitrat, laktose dan pewarna). Tersedia warna-warna merah, hijau, kuning, dan ungu. Sementara granat asap penyembunyi biasanya berisi campuran HC (hexachloroethane/zinc) atau campuran TA (terephthalic acid).
Jenis granat asap lain, adalah jenis yang bisa meledak. Granat ini berisi fosfor putih (WP). Granat WP meledak dan menyebarkan fosfor putih ke segala arah. Lalu fosfor terbakar apabila terkeda udara dengan api kuning terang, sambil menghasilkan asap putih yang banyak (phosphorus pentoksida). Granat jenis ini berfungsi sebagai granat pembakar (*)

JENIS JENIS SENJATA SNIPER TERKINI SERTA PENJELASANNYA

Tendensi senapan runduk dewasa ini semakin berkembang dengan pesat terutama untuk i’dad madhiyah wal askariyah , tidak saja kaliber tradisional 7,62mm, tetapi juga kaliber-kaliber besar yang lebih ditujukan sebagai senapan runduk anti material dengan jarak tembak yang mencapai diatas 1 km.
Berikut ini beberapa jenis senapan runduk yang digunakan oleh berbagai kalangan angkatan bersenjata.


MSG-90

MSG-90 merupakan senapan runduk militer semi-otomatis yang dirancang oleh Heckler & Koch. MSG-90 merupakan standar untuk “MilitƤrisches ScharfschĆ¼tzen Gewehr” (senapan runduk penembak tepat), angka “90″ menandai tahun produksi pertamanya. Senapan ini merupakan versi militer dari senapan PSG1, keduanya merupakan kelanjutan dari senapan G3.
Data Teknis:
Kaliber: 7,62×51mm NATO (STANAG 2310)
Kapasitas megasen: 5 atau 20 butir (detatchable box magazine)
Aksi: semi oomatis (roller-delayed blowback)
Berat kosong: 6,4 kg
Panjang: 1165mm
Panjang laras: 600mm
Jarak tembak efektif: 1000 meter
SVG DRAGUNOV

Senapan runduk Dragunov SVD (Snayperskaya Vintovka Dragunova), merupakan senapan semi otomatis rancangan Evgeniy Fedorovich Dragunov dari Rusia antara tahun 1958 dan 1963. Senapan ini dianggap sebagai senapan penembak tepat militer pertama dengan presisi tinggi dan banyak dipakai oleh kalangan penembak tepat dinegara-negara Eropa Timur.

Variant:
RUSIA:
• Snayperskaya Vintovka Dragunova Skladnaja (SVDS): versi Linud, dikembangkan pada 1980an. SVDS memiliki popor tubular metal yang dapat ditekuk ke kanan. Pada posisi popor terlipat, senapan tidak dapat ditembakan, panjang laras 590mm.
• SVU: versi bullpup dari SVD dengan laras 520mm, dilengkapi bipod dan flash/sound suppressor.
• SVU-A (SVU dengan kemampuan selective fire).
• Dragunov Tiger: versi sipil dari SVD.
CINA:
• Type 79: Tiruan SVD buatan Norinco.
• Type 85: Penyempurnaan dari Type 79.
• NDM-86: Versi ekspor, tersedia dalam kaliber .308 Winchester atau 7.62×54R.
IRAQ:
• Al-Kadesiah: SVD versi Iraq
POLANDIA:
• SWD-M: versi modernisasi dengan laras yang lebih berat, bipod, scope PCO LD-6×42.
MARK 12 SPR

Senapan serba guna (Special Purpose Rifle/SPR) AL AS, Mark 12 Mod 0/1 digunakan oleh pasukan khusus AS dalam operasi di Iraq. Senjata ini merupakan format deviasi dari senapan infantri AR15/M16, kamar peluru untuk kaliber 5,56×45mm. Maka perannya lebih diarahkan sebagai fungsi penembak tepat dan penembak runduk terbatas.
SR-25

Senapan runduk semi-otomatis SR-25 dirancang oleh Eugene Stoner dan diproduksi oleh Knight’s Armament Company. Menggunakan metoda rotating bolt dan sistem gas direct impingement. Dasar mekanismenya mirip AR-10 Stoner (sama dengan AR-15/M16), yang dirancang ulang untuk kaliber 7.62 x 51 mm NATO. Lebih dari 60% komponen SR-25 serupa dengan komponen AR15/M16 - kecuali receiver, hammer, laras dan carrier/bolt. Laras SR-25 dibuat oleh Remington Arms dengan model rifling 5R (5 grooves, rounded), dengan twist 1:11.25 (1 putaran dalam jarak 11.25″ (286mm)). Panjang laras 609mm jenis free-floating dengan tingkat akurasi 0,75 MOA (minute of arc) – sangat bagus untuk semi-otomatis.
Mk 11 Mod 0 menggunakan amunisi kaliber 7.62×51mm NATO (setara dengan .308 Winchester). Sistem Mk11 termasuk senapan, magasen isi 20 butir, QD scope ring, Leupold Vari-X Mil-dot riflescope, Harris swivel-base bipod pada Knight mount, dan QD sound suppressor, diproduksi oleh Knight’s Armament Co. Menurut pihak pabrik Knight’s Armament Company, inti dari sistem Mk 11 adalah free-floated RAS (Rail Accessory System) fore-end. Fore-end aluminium tidak menimbulkan kontak dengan laras didepan receiver, sehingga memungkinkan untuk mencapai keakuratan yang tinggi. Mk 11 Mod 0 menggunakan RAS fore-end KAC 11.35 in (288 mm) long match, memudahkan dalam penambahan/pengurangan komponen dengan standar MIL-STD-1913.
Sistem Mk 11 Mod 0 sama dengan KAC senapan runduk semi-otomatis XM110 yang menggunakan sistem rel URX, memiliki popor yang dapat disesuaikan panjangnya.
Catatan; KAC SR-25 sebagai dasar sistem Mk 11 Mod 0 tidak sama dengan senapan runduk M21 yang digunakan oleh USSOCOM. Walau keduanya menenmbakan amunisi kaliber 7.62 x 51 mm NATO, M21 modifikasi dari M14, sementara KAC SR-25 merupakan derivatif dari AR-10.
SPESIFIKASI:
Varian: Match rifle – laras 609mm, bobot: 4,88 kg
Match rifle ringan – laras 508mm, bobot: 4,31 kg
Karabin – laras 406mm, bobot: 3,52 kg
Sport – laras 508mm, bobot: 3,97 kg
Panjang senapan: 1118mm
Kaliber amunisi: 7,62×51mm NATO
Aksi: Gas operation, rotating bolt, semi-automatic

XM107/M107

Senapan runduk jarak jauh, semi-otomatis M107 kaliber .50 BMG, mulai digunakan oleh AD AS awal tahun 2000, untuk versi komersial disebut sebagai Barret M107. Ini merupakan jenis baru dari M82 Special Applications Scoped Rifle. M107 digunakan untuk taktis tradisional penembak runduk, namun untuk jarak jauh, kontra penembak runduk, dan peran anti-material.
Tidak ada perbedaan yang significant antara Barret M82A1M/M82A3 dan M107. Namun pada M107 terdapat monopod belakang dan sedikit penyempurnaan pada bagian dalam isi senapan.
Karakteristik umum: Kaliber .50, bobot kosong 12,9 kg, kapasitas magasen 10 butir, bobot megasen isi 1,87 kg, panjang senapan 1,446 mm, panjang laras 737mm, kecepatan laras 853 m/detik, jarak tembak maksimum 6.812 meter dengan jarak efektif 1.829 meter.
M95 BARRET

Senapan runduk bolt action Barrett M95 atau dikenal juga dengan nama 95M merupakan penyempurnaan dari M90. Dirancang dengan konfigurasi bullpup sehingga ukurannya lebih pendek (114,3 cm) – panjang laras 73,7 cm, memiliki bobot kosong 10,7 kg. Kamar peluru dibuat dari bahan pelat chrome untuk mendapatkan ekstraksi yang lebih baik dan tidak menimbulkan korosi. Selain itu terdapat sedikit penyempurnaan pada mekanisme trigger/firing pin. Megasen dengan kapasitas 5 butir peluru kaliber .50 BMG, seperti Barret M82, dapat digunakan sebagai senapan anti-material maupun penembak runduk jarak jauh. Kecepatan laras 854 meter/detik dengan jarak maksimum 1.800 meter.
M82 BARRET

Senapan runduk M82 merupakan senapan dengan kategori high-powered heavy sniper rifle dikembangkan dan diproduksi oleh American Barrett Firearms Company. Disebut juga dengan nama “Light Fifty” karena kalibernya yaitu .50 BMG (12.7 mm). M82 dibuat dalam dua varian – varian asli M82A1 (dan A3) serta varian bullpup M82A2 yang kini tidak diproduksi lagi dan akan digantikan dengan versi XM500.
M82A1

Kaliber: .50 BMG (12,7 x 99mm)
Operasi: short recoil, semi-automatic
Panjang keseluruhan: 1448 mm
Panjang laras: 737mm
Megasen: isi 10 butir peluru
Pembidik: telescopic 10x
Bobot kosong: 12,9 kg
Muzzle velocity: 854 meter/detik (M3 Ball)
Jarak efektif: 1800 meter
Akurasi: sub-MOA dengan amunisi match
Harga perunit: sekitar US$. 8,010.00
M82A2

Kaliber: .50 BMG (12,7×99mm)
Panjang: 1409mm
Panjang laras: 737mm
Bobot kosong: 14,75kg
Jarak tembak maksimum atas target peralatan: 2100 meter
Muzzle velocity: 900 meter/detik.
Kapasitas megasen: 10 butir.
Harga perunit: sekitar US$ 6,000.00
Status: tidak diproduksi lagi.
M82A3 BARRET

SASR (Special Application Scoped Rifles) M82A1 dan M82A3 merupakan senapan runduk jarak jauh caliber .50 BMG, efektif untuk menghadapi target manusia maupun material. Banyak digunakan oleh kalangan USMC.
Amunisi untuk M82A1/A3. Untuk mencapai keakuratan maksimum digunakan amunisi DODIC A606, kaliber .50 API MK211 Mod 0, digunakan sebagai standar untuk operasi. Juga dapat menggunakan amunisi jenis standar militer .50 cal. M2 Browning (.50 BMG atau 12,7×99mm NATO). Tidak dibenarkan untuk menggunakan amunisi jenis .50 SLAP (Saboted Light Armor Penetrator).

XM500

Kaliber: .50BMG (12.7×99mm)
Operasi: gas operated, semi-automatic
Bobot: 11.8 kg
Panjang: 1168 mm (46″)
Megasen: isi 10 butir
Mulai diperkenalkan pada tahun 2006, dibandingkan senapan runduk produksi Barret Firearms Co. lainnya, senapan ini lebih ringan, kompak dan ergonomis serta memiliki akurasi yang lebih tinggi (karena factor stationary, non-recoiling barrel), kontruksi dengan layout bullpup. Jarak tembaknya sama dengan versi Light Fifty (keluarga M82).
XM109 BARRET

Senapan runduk lainnya dari Barret adalah XM109, dikembangkan dengan kaliber 25mm.
Dalam pengembangan XM109 tahun 2002, digunakan M82A1 sebagai platform experimental prototype OSW (Objective Sniper Weapon). M82A1 dipasangi dengan laras kaliber 25mm yang ukurannya lebih pendek, dan menembakan amunisi low-velocity high explosive yang dikembangkan untuk 25 mm OCSW automatic grenade launcher. Percobaan OSW memperlihatkan peningkatan efektivitasnya terhadap berbagai jenis target, tetapi recoilnya diluar batas manusia. Senjata ini kemudian dikenal dengan sebutan Barrett ‘Payload Rifle’, dengan kode XM109, dirancang untuk menghadapi target kendaraan tempur ringan dan sejenisnya.
Amunisi yang digunakan pada XM109 dan XM307 (produk untuk program Objective Crew Served Weapon/OCSW) adalah kaliber 25×59mm. Apabila dikehendaki, baik XM109 maupun XM307 dapat dikonfigurasi ulang menjadi kaliber .50 BMG.
SPESIFIKASI:
Kaliber: 25×59mm
Operasi: Short recoil, semi-otomatis
Megasen: isi 5 butir amunisi
Bobot: 15 kg
Panjang keseluruhan: 1168mm
Muzzle velocity: 790 meter/detik
Jarak tembak efektif: 3000 meter (3 km).
Pengembangan senapan runduk diberbagai pabrik senjata terus dilakukan bahkan sampai dengan saat ini. Kecenderungan pengembangan senapan runduk anti-material semakin intensif sejalan dengan pengamatan berbagai operasi yang ada saat ini seperti invasi Amerika dan sekutunya di Iraq dan berbagai operasi anti-teroris.Pengembangan dilakukan bukan saja untuk memperoleh jenis senapan baru, tetapi juga untuk mendapatkan amunisi jenis baru yang dianggap lebih efektif.
AW50F

Senapan anti-material AW50F digunakan oleh militer Inggris dan Australia, dibuat oleh Accuracy International dalam kaliber .50 BMG. Merupakan versi dari AM50 varian Accuracy International Arctic Warfare, Laras dan popor lipat diproduksi oleh Madco, Toowoomba, Queensland, Australia. Dapat menembakan amunisi multi-purpose Raufos Mk 211, NM140, dan berbagai jenis amunisi standar lainnya seperti efek penetrator, high-explosive dan incendiary. AW50F ditujukan uneuk menghadapi berbagai jenis target, termasuk instalasi radar, kendaraan tempur ringan dll., termasuk untuk anti-personil.
Bobot AW50F sekitar 15 kg, bobot berat ini dilengkapi dengan muzzle brake pada ujung larasnya dan sistem hydraulic buffer pada popor, sehingga recoilnya rendah dan tingkat akurasi meningkat.Rel untuk alat bidik dengan standar MIL STD 1913 dapat mengakomodasi berbagai jenis alat bidik optik. Pembidik normal yang digunakan pada AW50F adalah 3-12 x 50 MKII Mil dengan Al Mil Dot reticle, 0.2 MRad clicks dan elevasi sampai 1,500m dan proteksi laser. Pembidik malam seperti seri Simrad KN atau Hensoldt NSV 80 juga dapat dipasang pada rel tersebut.
KSVK

Senapan runduk anti-material dari Rusia KSVK 12.7 dirancang untuk kontra petembak runduk dan dapat menembus dinding tebal maupun kendaraan tempur ringan.
Kaliber: 12.7×108 mm (.50 Rusia)
Operasi: manually operated, bolt action rifle
Laras: 1000 mm
Bobot tanpa alat bidik: 12 kg
Panjang keseluruhan: 1400 mm
Isi megasen: 5 butir.
KSVK dikembangkan pada akhir 1990an oleh ZID pland, Kovrov, Rusia, dengan dasar senapan percobaan SVN-98 kaliber 12.7mm. Awalnya dikenal dengan sebutan ASVK, kini digunakan sebutan KSVK yang dalam jumlah kecil digunakan oleh pasukan khusus Rusia di Checnya sebagai kontra petembak runduk dengan kemampuan menembus tembok batu bata atau dinding kayu tebal. KSVK dibuat dalam konfigurasi bullpup, bolt operated. Dilengkapi dengan unit muzzle yang massif yang bertindak sebagai muzzle brake dan damper suara, rel untuk alat bidik, dan dilengkapi juga dengan pisir logam.
HECATE II

Kaliber: .50 BMG (12,7×99mm)
Operasi: Bolt action
Panjang laras: 700mm
Panjang senapan: 1380mm
Bobot: 13,8 kg
Kapasitas megasen: 7 butir peluru
HECATE II dibuat oleh PGM Precision company, Perancis. Menggunakan kerangka dari bahan metal. Dilengkapi dengan bipod yang dapat dilipat dan kaki belakang.
Kamar gas dan piston berada dibawah laras. Kunci laras menggunakan rotary bolt. Popor bullpup terbuat dari bahan metal, dengan alas bahu dari bahan karet. Dilengkapi dengan bipod yang dapat disetel ketinggiannya. DIlengkapi dengan rel Picatinny untuk meletakkan alat bidik.
Pembidik Optik untuk M82A1/A3. Senapan M82 dilengkapi dengan pembidik optic Leupold M series 10x atau Unertl 10-power scope, USMC menggunakan 10x Unertl Sniper Scope yang biasa digunakan pada senapan runduk M40A1/A3. M82A1M (USMC M82A3) dilengkapi dengan rel Picatinny (MIL-STD-1913) untuk pemasangan alat bidik seperti AN/PVS-10. Disiapkan juga pisir lipat sebagai pendukung.
Barrett Firearms Company didirikan oleh Ronnie Barrett untuk membuat senapan semi-otomatis dengan kaliber .50 (12,7mm), awalnya untuk digunakan pada senapan mesin Browning M2. Pekerjaan mulai dilaksanakan pada awal 1980 dan membuahkan hasil pada tahun 1982 dengan sebutan M82. Barrett melanjutkan pengembangannya sepanjang era 1980an dengan mengeluarkan versi M82A1 (1986). Keberhasilan secara nyata dicapai dengan dibelinya 100 pucuk M82A1 oleh AD Swedia pada 1989. dilanjutkan dengan pembelian oleh AB AS dalam jumlah yang cukup besar (1990) untuk dioperasikan dalam Operasi Desert Shield dan Desert Storm di Kuwait dan Iraq. Dalam jajaran AB AS M82A1 disebut sebagai SASR — “Special Applications Scoped Rifle”, dan digunakan sebagai senjata anti material dan alat EOD (explosive ordnance disposal).
Jarak tembak efektif mencapai 1500 meter dengan record 2500 meter, dengan amunisi bertenaga tinggi yang sangat efektif seperti API dan Raufoss Mk 211, sangat efektif untuk menghadapi target seperti kabin radar, truck, pesawat udara yang sedang parkir dll. M82 juga dapat digunakan terhadap target manusia dari jarak yang cukup jauh atau saat ia berada dibalik pelindung seperti dinding.
Namun, senapan M82 maupun kaliber .50 lainnya tidak ditujukan sebagai senjata anti-personil. Terdapat salah konsepsi tentang kegunaan senapan kaliber .50 terhadap target manusia, para instruktur kini mengarahkan para siswa agar mengoperasikan senapan caliber .50 atas manusia hanya pada web gear atau perlengkapan lain yang dibawanya. Namun demikian U.S. Army Judge Advocate General’s office telah menerbitkan legal opinion bahwa amunisi .50 BMG dan Raufoss Mk 211 legal untuk digunakan terhadap personil lawan.Versi bullpup M82A2 diproduksi pada 1987 yang kemudian akan digantikan dengan XM500 yang mulai dikembangkan pada 2006.
Derivatif terakhir dari M82 adalah M82A3 SASR yang digunakan dalam jumlah besatr oleh USMC. Perbedaan dengan M82A1 adalah adanya Picatinny rail dibagian atas senpan untuk penempatan berbagai jenis alat bidik. Perubahan lainnya adalah penambahan monopod dibagian belakang senapan. Varian lain dari versi asli M82A1A Special Application Scoped Rifle, modelnya hampir identik hanya dirancang untuk penembakan amunisi Raufoss Mk 211 Mod 0, jenis API (Armour Piercing Incendiary).
Sebagai catatan: Senapan Barret M82A1 digunakan pada tahun 2002 sebagai platform untuk prototype percobaan OSW (Objective Sniper Weapon). Senapan ini dilengkapi dengan laras kaliber 25mm ukuran pendek, dan menembakan low-velocity high explosive shells yang dikembangkan untuk senapan pelontar granad otomatis OCSW kaliber 25mm. Dalam percobaan OSW ini terlihat bahwa hasil penembakan sangat efektif untuk berbagai jenis target, senjata ini kemudian dikenal dengan sebutan Barret ‘Payload Rifle’, dengan kode XM109.
M82 telah dirancang ulang oleh AD AS sebagaiM107. Sesungguhnya AD AS menginginkan senapan runduk kaliber .50 BMG dengan bolt-action, lalu mereka memilih Barret M95. Barrett M82 dapat dilihat dalam beberapa film buatan Hollywood seperti Navy SEALs, RoboCop, Miami Vice, Smokin’ Aces, sering digambarkan dengan kemampuan yang berlebihan sehingga menimbulkan konsepsi yang salah.
US Designation Summary
M82: 12.7×99mm Barrett M82 semi-automatic rifle.
M82A1: 12.7×99mm Barrett M82A1 semi-automatic rifle. Improved variant including redesigned muzzle brake.
M82A1A: 12.7×99mm Barrett M82A1 semi-automatic rifle variant. Optimized for use with the Mk 211 Mod 0 .50 caliber round.
M82A1M: 12.7×99mm Barrett M82A1 semi-automatic rifle variant. Improved variant including lengthened accessory rail.
M82A2: 12.7×99mm Barrett M82A2 semi-automatic bullpup rifle.
M82A3: 12.7×99mm Barrett M82A3 semi-automatic rifle. New production rifles built to M82A1M specficiations, featuring lengthed accessory rail.
XM107/M107: Initially used to designate 12.7×99mm Barrett M95 bolt-action rifle. Designation changed to apply to an product improved M82A3 variant.
SPESIFIKASI:


XM107 awalnya dibuat sebagai senapan runduk bolt-action yang menjadi pilihan AD Amerika setelah melalui kompetisi ketat. Pemilihan XM107 ini didasari dari versi Barret M95. Namun sesunggunya AD AS tidak memerlukan senapan runduk tersebut. Saat pernyataan tidak ada kebutuhan dikeluarkan, justru anggaran untuk XM107 sudah disediakan. Maka diambil keputusan untuk mengganti M82 dengan M107. Barrett saat ini tengah mengembangkan M107 dalam versi yang lebih ringan dalam program yang disebut “Anti-Material Sniper Rifle Congressional Program,” dan sudah dibuat skema untuk pembuatan komponen utamanya seperti rangka receiver dan muzzle brake dengan bahan yang lebih ringan. Barret XM107 dan M107, seperti versi M82 masih dikelompokkan pada Barrett “Light Fifty” (kaliber .50).


Barrett M107CQ
Barret mengeluarkan versi baru dari M107 yaitu, M107CQ dengan ukuran yang lebih pendek dan lebih ringan. Tujuannya untuk digunakan oleh petembak tepat di pesawat helikopter, kapal patroli kecil, kendaraan pengawal konvoi dan CQB (Close quarter battle).
Semua model SR-25 dilengkapi dengan sistem rel Picatinny-weaver pada bagian atasnya untuk dipasangi berbagai macam alat teropong bidik, termasuk tuas penjinjing M16A3 dengan pisir logamnya. Senapan ini dirancang untuk penembakan 1 minute-of-angle groups pada jarak 600 yards (~150mm groups at 550 meters).
Sistem senapan runduk AL-AS Mk 11 Mod 0 (Nomor stok nasional 1005-01-475-7980) merupakan sistem senapan yang lengkap dengan dasar rancangan senapan semi-otomatis SR-25. Awalnya dikonstruksi untuk memenuhi kebutuhan pihak US Navy SEAL.


Mk 11 Mod 0 oleh kalangan luas dianggap sebagai salah satu senapan semi-otomatis yang sangat akurat, digunakan juga oleh kalangan pasukan elit Israel. Dibuat juga untuk versi sipil dengan harga jual US$. 7.500 per pucuk.
SPR awalnya diperkenalkan oleh Mark Westrom, saat ini sebagai president direktur Armalite. Program SPR tumbuh dengan dukungan AD dan AL Amerika karena kemampuannya yang jauh lebih baik dari senapan karabin M4 M4 namun ukurannya lebih pendek dari standar M16A2/A4. Perkembangannya berjalan seiring dengan program SOPMOD Block II, dan senapan pengintai U.S. Navy SEAL (16″ flat-topped AR-15/M16).
Kamar peluru SVD kaliber 7.62 x 54R, dengan kecepatan laras 830 meter/detik, senapan ini dapat menggunakan amunisi Mosin Nagant M1891/30, tetapi akan lebih akurat untuk amunisi 7N1 yang memang dirancang untuk senapan SVD. Tahun 1999, amunusi 7N1 diganti dengan 7N14 dengan bobot proyektil 151 grain. Sejauh ini amunisi 7N14 masih belum dipasarkan untuk ekspor.Jarak mematikan tembakan SVD mencapai 1000 meter, namun jarak tembak yang paling efektif adalah 600 meter.Standar senapan SVD termasuk scope PSO-1 4×24 dan dengan filter infra-merah pasif bertenaga batere. Terdapat juga reticule yang terdiri dari multiple aiming point (chevrons) untuk pembidikan jarak sampai 1000 meter.
Senapan SVD terus dimodernisir oleh pabrik Izhmash dengan menghilangkan lightening cuts (peredam cahaya) pada kedua sisi receiver. Dengan cara tersebut ternyata senapan lebih efektif dalam menggunakan amunisi dengan tekanan yang lebih tinggi.
Kesamaan antara MSG-90 dan PSG1 pada trigger group (3 lb adjustable trigger pull). Popor pada MSG-90 dapat disetel posisi ketinggiannya (cheek), alas bahu (shoulder), dan lebih kecil dan lebih ringan dari popor PSG1. Sistem pembidik menggunakan sistem rel ‘Weaver’ untuk meletakan pembidik senapan. Rel yang serupa digunakan pada senapan sesri HK21E, 23E, dan G41.


Bobot laras lebih kepada moncongnya untuk membantu keharmonisan kestabilannya untuk meningkatkan akurasinya. Laras semakin panjang dengan adanya tambahan flash suppressor. Senapan ini juga dilengkapi dengan bipod yang dapat disetel ketinggiannya.

NTW Denel

Terdapat dua versi NTW;
Kaliber 20mm dan caliber 14,5mm.
Spesifikasi:
Kaliber 20mm.
Kaliber: 20×83,5mm MG 151
Operasi: manual bolt action
Panjang laras: 1000 mm
Panjang senapan: 1795mm
Bobot: 26 kg
Isi Megasen: 3 butir peluru
Jarak tembak efektif: lebih dari 1500 meter.
Kaliber 14,5mm
Kaliber: 14,5×114mm Rusia.
Operasi: manual bolt action
Panjang laras: 1220 mm
Panjang senapan: 2015 mm
Bobot: 29 kg
Isi megasen: 3 butir peluru
Jarak tembak efektif: lebih dari 2300 meter
NTW-20

NTW-20 merupakan senapan anti-material jarak jauh, terdapat dalam versi caliber 20mm dan 14,5 mm, kedua senapan dapat dikonversi dengan mudah dengan mempertukarkan laras, bolt, magasen dan teropongnya (dilapangan cukup memakan waktu satu menit).
Kedua versi senapan ini memiliki aplikasi yang berbeda; versi caliber 20mm dibuat berdasarkan senjata pesawat Jerman pada masa Perang Dunia 2, MG-151, dapat memuntahkan amunisi HE, fragmentasi atau incendiary dengan akurasi yang baik. Versi caliber 14,5mm untuk menembus lapisan baja dari jarak jauh, dikembangkan dari senjata caliber 14,5mm Rusia, juga berdasarkan pada senjata pada masa Perang Dunis 2 lainnya. Menembakan amunisi high velocity caliber 14,5mm Rusia jenis AP.
NTW-20 beroperasi secara manual, rotating bolt action, laras dikunci dengan rotating bolt yang memiliki 6 lug. Laras bersama receiver dapat melakukan gerak tolak-balik didalam kerangka chassis senapan berlawanan dengan kombinasi sistem hidraulis dan pneumatic. Gerak tersebut juga ditopang oleh muzzle brake dua kamar. Senapan ini dapat diurai dan dibawa oleh dua personil dalam paket yang masing-masing beratnya 12 sampai 15 kg. Satu pak berisi kerangka senapan, popor, dan bipod, dan satu pak lagi berisi laras, magasen dan peralatan pembidik teleskop dengan pembesaran 8x.

M24
Kaliber: 7,62×51mm NATO (.308 Winchester)
Operasi: Bolt action
Megasen (Internal): isi 5 butir peluru.
Bobot kosong: 5,49 kg
Panjang: 1092 mm
Pembidik: Teleskop 10×42 Leupold Ultra M3A (Mil-Dots), pisir logam.
Panjang laras: 610mm
Jarak tembak efektif: 800 meter
Kekaurtan: 1,5 MOA dengan amunisi M118, 1 MOA dengan amunisi M118LR dan 0,50 MOA dengan amunisi komersil match grade.
Senapan runduk M21 dikembangkan dengan dasar aksi M14, AD Amerika men-set aplikasi senapan ini untuk bolt-action, laras dari bahan stainless steel dengan popor dari bahan kevlar graphite. Setelah percobaan penembakan akhir dengan senapan Steyr SSG dan Remington model 700BDL, pada tahun 1987 senapan ini distandarkan sebagai senapan runduk M24. Angka 24 diambil dari panjang laras (24 inci atau 609 mm), untuk menembakan amunisi caliber 7,62mm (M118). Laras dengan sistem ulir putaran model Remington yang disebut 5R (radial) (lima alur putar/land & groove disepanjang laras) – 1 twist dalam 284mm.
Senapan runduk yang juga digunakan oleh kalangan militer Israel ini disebut sebagai sistem karena memiliki berbagai kelengkapan lain seperti pembidik teleskop dan accessories lainnya.
M24A2

Remington juga mengembangkan versi penyempurnaan M24 yaitu model A2 dengan magasen isi 10 butir peluru dan dilengkapi rel Picatinny, laras dimodifikasi untuk mengakomodasi sound suppressor dan penyempurnaan pada popornya. Prototype M24A2 diperkenalkan pada bulan Februari 2005.
M40

Senapan runduk M40 digunakan oleh kalangan USMC dalam tiga varian; M40, M40A1 dan M40A3. M40 pertama diperkenalkan pada tahun 1966. Perubahan menjadi versi A1 pada tahun 1970an dan A3 pada tahun 2001.
Senapan ini didasari pada senapan Remington 700 yang dimodifikasi dengan tangan oleh pihak gudang senjata USMC dipangkalan Quantico, dengan komponen dari berbagai pemasok. Akhirnya tercipta versi M40A3, (A3 merupakan upgrad dari A1) dengan menggunakan laras Schneider 610/24 inci (25 inci), 5-groove, 1:12” match-grade veavy barrel.
M40A1 memiliki bobot 6,57 kg, panjang 1117mm laras Hart dan stock fiberglass McMillan, M40A3 memiliki bobot 7,5 kg, panjang 1124mm, laras Schneider Match Grade SS#7, stock McMillan Tactical A4
Steyr AMR / IWS 2000
Kaliber: 15,2mm Steyr APFSDS
Operasi: long recoil, semi-otomatis
Panjang senapan: 1800mm
Panjang Laras: 1200mm
Bobot: 18 kg
Magasen: isi 5 butir peluru.
Pengembangan senapan runduk ini dimulai pada pertengahan 1980an oleh Steyr-Mannlicher AG, Austria sebagai senapan anti-material untuk menghadapi kendaraan tempur ringan, helicopter, kabin radar, peluncur rudal dan tanki bahan bakar, pada jarak tembak sampai 1000 meter. Para ahli dipabrik Steyr memutuskan untuk menggunakan amunisi jenis APDS (armour piercing, discarding sabot), atau sub-kaliber. Pengembangan diawali dengan menggunakan amunisi kaliber 12.7mm, sampai akhirnya Steyr mengembangkan amunisi kaliber 14.5mm APFSDS (Arnour percing, fin stabilised, discarding sabot), dan dirancang senapan dengan laras licin dan aksi semi-otomatis yang disebut sebagai Steyr AMR 5075.
Pengembangan selanjutnya dilakukan sampai caliber 15,2mm juga dengan proyektil APFSDS yang disebut sebagai Steyr IWS 2000 (Infantry Weapon System 2000) dan saat ini sudah memasuki tahap akhir.
IWS 2000 menembakan amunisi dengan proyektil jenis tungsten dart (fleschette) dengan bobot sekitar 20 gram (308 grain), muzzle velocity 1450 meer/detik (4750 fps). Pada jarak 1000 meters proyektil dapat melakukan penetrasi pelat baja RHA (rollded homogenous steel armour) setebal 40mm dan menimbulkan efek kedua berupa ledakan setelah penembusan pelat baja. Dapat dikatakan, menembus dua dinding Kendaraan Lapis Baja Pengangkut Personil (APC) moderen pada jarak 1 km. Trajectory (jalannya proyektil) sangat rata dan tidak lebih dari 800 mm diatas garis pandang. Selongsong peluru dari bahan plastik dengan kepala dan pangkal dari baja. Proyektil berada dalam plastic sabot.
Senapan buatan Steyr ini sangat unit, menggunakan sistem long-recoil yang langka, saat laras melakukan gerak tolak-balik bersama bolt pada jarak tertentu. Pada akhir gerak tolak-balik, bolt akan terbuka dari laras dengan gerak rotasi dan bergerak kebelakang, laras kembali ke posisi kedepan, mencuatkan selongsong peluru. Bolt akan tetap pada posisinya saat laras bergerak, lalu turut bergerak kedepan, peluru berikut mengisi ke kamar peluru dari magasen dan mengunci pada posisi laras. Muzzle brake yang besar juga membantu control gerak tolak-balik.
Magasen berada pada sisikanan senapan, membentuk sudut 45 derajak kebawah (kearah tempat masuk magasen). IWS 2000 dilengkapi dengan bipod dan kaki belakang dibawah popor dan teleskop standar dengan pembesaran 10x.
Steyr .50 HS (Austria)
Kaliber: .50 BMG (12,7×99mm) atau .460Steyr
Operasi: manual rotating bolt action
Panjang laras: 833mm
Panjang senapan: 1370mm
Bobot: 12,4 kg
Mekanisme amunisi: single shot, tidak ada magasen.
Satu lagi senapan runduk Steyr .50 HS yang diperkenalkan pertama kali pada bulan Pebruari 2004 di Las Vegas, Amerika. Senapan penembakan tunggal ini ditujukan sebagai senapan anti-material dan kontra petembak runduk, terdapat dua kaliber yaitu .50BMG dan .460Steyr.
Steyr .50 HS beroperasi secara manual, rotating bolt dengan dua large locking lugs pada bagian depan. Trigger dengan dua-tahap diset oleh pabrik untuk tekanan 1,8kg. Pangkal popor dapat disetel panjang-pendeknya serta sandaran pipi juga dapat disetel. Dilengkapi dengan muzzle brake, tidak dilengkapi dengan pisir logam, pembidik dapat dipasang pada rel Picatinny.


RT-20 (Kroasia)

Kaliber: 20×110mm Hispano
Operasi: manual, bolt action
Panjang Senapan: 1330 mm
Panjang laras: 920mm
Bobot: 19,2 kg
Mekanisme isi peluru: single shot, isi manual
Jarak tembak efektif: 1800 meter
Senapan runduk anti-material RT-20 dibuat oleh RH-Alan, Kroasia pada pertengahan 1990an murni sebagai anti-material dan anti-lapis baja. Nama RT-20 artinya “Rucni Top, 20mm”, atau “Kanon Tangan 20mm”. Merupakan senapan anti-material yang sangat kuat yang ada pada saat ini – saingan lainnya adalah senapan dari Afrika Selatan NTW-20 dan Helenius APH-20 dari Finlandia. RT-20 diturunkan dalam konflik di bekas Negara Yugoslavia.
RT-20 dibuat dengan caliber 20mm yang amunisi aslinya dibuat untuk senapan anti pesawat udara Hispano Suiza HS404 pada masa Perang Dunia 2. Amunisi masih digunakan oleh beberapa Negara dan tersedia dalam berbagai jenis seperti HE, AP dan lain-lain. Amunisi caliber 20×110mm menembakan proyektil seberat 130 gram (2000 grain) dengan kecepatan laras 850 meter/detik.
Sistem pada senjata terdiri dari tabung reaktif yang cukup besar pada bagian atas laras, ujung depan tabung dihubungkan dengan laras pada titik ditengah panjang laras. Bagian belakang tabung membentuk reactive nozzle. Saat senapan ditembakan serbuk gas panas yang ditimbulkan masuk kembali dari laras ke tabung reaktif dan menimbulkan back-blast dengan tekanan reaktif yang timbul dari tekanan recoil.
Sistem selanjutnya sangat sederhana, kunci laras dengan rotating bolt dengan tiga masif lug.
AS50

Kaliber: 12,7×99mm (.50 BMG)
Operasi: gas, semi-otomatis
Panjang senapan: 1369mm
Panjang laras: 692mm
Bobot: 14,1 kg
Magasen: isi 5 butir peluru.
Senapan runduk anti-material AS50 merupakan pengembangan mutakhir dari Accruracy International Ltd., Inggris. Pertama kali dipamerkan pada Januari 2005 di Amerika Serikat. Menurut informasi yang ada, senapan ini dikembangkan bagi kebutuhan Komando Pasukan Khusus Amerika (US SOCOM) dan kini diuji oleh US NAVY Special Operations center. Receiver dengan dua-part dibuat dari bahan baja berkualitas tinggi, laras free-floated dilengkapi dengan muzzle brake. Popor dilengkapi engan bantalan penahan gerak tolak-balik juga terdapat pegangan (grip) yang juga berfungsi sebagai penyangga senapan.
Senapan ini dilengkapi dengan bipod yang dapat disetel, dan rel Picatinny untuk peletakan alat bidik.
VSSK Vychlop (”Exhaust”)

Kaliber: 12,7mm special subsonic.
Operasi: semi otomatis
Panjang senapan: 795mm dengan peredam suara integral.
Bobot kosong: 5 kg, lengkap, tanpa amunisi: 7 kg.
Magasen: isi 5 butir peluru.
Senapan runduk berperedam suara kaliber 12,7mm VSSK (Vintovka Snayperskaya Spetsialnaya Krupnokalibernaya - special sniper rifle, large caliber) “Vychlop” (Exhaust) dari Russian Instrument Design Bureau (KBP). Dikembangkan sekitar tahun 2002 atas pesanan khusus FSB (Federal Security Service, pengganti KGB), pertama kali diperlihatkan keumum pada akhir tahun 2005 pada pameran INTERPOLITEX 2005 di Moscow.
Senapan ini akan digunakan oleh unit khusus FSB untuk operasi anti teroris dan operasi anti-kriminalitas tingkat tinggi.
Jenis target VSSK Vychlop antara lain berupa kendaraan, teroris yang mengunakan pelindung anti-peluru dan sebagainya. Kerumitan pada VSSK ini adalah pengembangan senjata berkaliber 12,7 yang meluncurkan amunisi pada subsonic muzzle velocity sekitar 290 meter/detik (~950 fps). Amunisi yang diberi nama STs-130PT memiliki panjang 97mm. Bobot peluru 59 gram (910 grain) atau 76 gram (1170 grain) “High Penetration” (HP) dengan keakuratan 1 MOA pada jarak 100 meter. Amunisi HP dapat menembus body armor kelas 5 Rusia (Amerika setara NIJ Type III/HP) pada jarak 100 meter atau pelat baja setebal 16mm pada jarak 200 meter.
Konsep senapan ber-peredam suara dengan caliber .50 dengan amunisi subsonic pernah dikembangkan pada tahun 1900an oleh J.D. Jones, seorang ahli amunisi Amerika, dari SSK Industries, dikenal dengan sebutan .50 Whisper. Peluru ini menggunakan dasar pemendekan selongsong dari amunisi .460 Weatherby Magnum, diberi muatan peluru pointed low-drag dengan bobot yang cukup berat. Peluru ini ditujukan untuk digunakan pada senapan modifikasi bolt action seperti Winchester Model 70 atau Sako TRG-S yang dilengkapi peredam suara. Kelengkapan balistik dari .50 Whisper hampir serupa dengan amunisi 12,7 STs-130, keduanya meng-klaim memiliki keakuratan 1MOA pada jarak efektif 600 meter.
Senapan VSSK “Vychlop” dilengkapi dengan peredam suara integral berkuran besar yang dapat dilepas. Senapan dibuat dengan layout bullpup.

Senapan runduk caliber .50 BMG saat ini dianggap senagai senapan runduk yang controversial. Bila dipegang oleh orang yang salah, senapan ini dapat membahayakan pesawat udara, sebab jarak tembaknya yang cukup jauh mampu menembak pesawat udara yang terbang rendah.
Namun, untuk anti-personil, senapan runduk dengan kaliber 7,62mm NATO (.308 Winchester) masih menjadi favorit petembak runduk.
FALCON

Terdapat dua versi FALCON; OP 96 dan OP 99.
OP96:
Kaliber: .50 BMG (12,7×99mm
Operasi: bolt action
Panjang senapan: 1380mm
Panjang laras: 927mm
Bobot: 13,4 kg
Mekanisme amunisi: 2 butir peluru built-in
OP98:
Kaliber: 12,7×108mm
Operasi: bolt action
Panjang senapan: 1260mm
Panjang laras: 839mm
Bobot: 12,9 kg
Mekanisme amunisi: 2 butir peluru built-in
Senapan runduk Falcon diproduksi oleh ZVI, Republik Ceko, dibuat dalam dua varian, OP96 untuk standar NATO .50 BMG dan OP99 untuk standar Rusia 12,7×108mm.
Dibuat dalam konfigurasi bullpup dengan jenis Mauser, tiga lug bolt, pada senapan dimuat dua butir peluru dengan mekanisme penembakan tungal. Dapat dilengkapi dengan berbagai jenis teleskop dan juga terdapat pisir logam. Dilengkapi dengan muzzle brake dan spring-power recoil pad.
M-93 Black Arrow

Kaliber: .50 BMG (12,7×99mm) juga tersedia dalam caliber 12,7×108mm
Operasi: manual bolt action, rotating bolt
Panjang senapan: 1670mm
Panjang laras: 1000mm
Bobot: 16 kg
Magasen: isi 5 butir peluru
Senapan runduk kaliber .50, M-93 Crna Strela (”Black Arrow”) dikembangkan leh pabrik senapan Zastava Arms, Kragujevc pada era 1990an, digunakan oleh militer Yugoslavia dan telah memasuki pasar internasional termasuk Amerika. Mekanismenya mirim dengan senapan Mauser. Dilengkapi dengan kedudukan alat bidik dan sistim pisir buka pada bagian belakang dan pisir lipat dibagian depan laras. Untuk penyeimbang recoil, moncong laras dilengkapi dengan muzzle brake yang kokoh.
Dilengkapi dengan popor yang dapat disetel panjangnya, bipod lipat dimuka receiver, tuas penjinjing senapan diatas kedudukan bipod dan teropong standar ukuran 8×32.
TAC-50

Kaliber: .50 BMG (12,7×99mm)
Operasi: manual, rotary bolt action
Panjang senapan: 1448mm
Panjang laras: 736mm
Bobot: 11,8 kg
Magasen: isi 5 butir peluru
Senapan runduk kaliber .50 TAC-50 diprodsuksi oleh McMillan Bros. Rifles Co. Amerika. Masuk kategori anti-material jarak jauh, merupakan pengembangan senapan sejenis dari pabrik yang sama. Pabrik ini utamanya memproduksi senapan untuk kepolisian dan sipil.
TAC-50 merupakan versi militer dan menjadi standar militer Kanada sejak tahun 2000. Memiliki tingkat akurasi 0,50 MOA, tlah mencapai rekor jarak jauh pada tahun 2003 di Afganistan dimana petembak runduk Kanada menembak anggota Taliban pada jarak 2430 meter.
Beroperasi secara manual, dual front locking lugs, untuk mengurangi bobot senapan, badan senapan dibuat dengan sistem spiral flutes. Moncong laras dilengkapi muzzle brake, popor dibuat dari bahan fibreglass yang dapat disetel panjangnya, pangkal popor dilapisi karet (rubber spacer). Alat bidik bergantung pada terpong bidik, pada pasukan Kanada menggunakan telescope dengan pembesaran 16x.

M500, M600, M650 dan AMAC-5100
RAMO M600:
Kaliber: .50 BMG (12,7×99mm), 12,7×108mm Rusia, 14,5×115mm Rusia.
Operasi: manual rotating bolt action, single shot
Panjang senapan: 1384mm
Panjang laras: 813mm
Bobot kosong: 10,4 kg
Magasen: -
RAMO M650:

Kaliber: .50 BMG (12,7×99mm), 12,7×108mm Rusia, 14,5×115mm Rusia.
Operasi: manual rotating bolt action
Panjang senapan: 1448mm
Panjang laras: 762mm
Bobot kosong: 13,5 kg
Magasen: isi 7 butir peluru
Senapan runduk kaliber .50 Model 500 aslinya dirancang oleh tim yang dipimpin oleh D. Haskins di Research Armaments Prototypes (RAP) sebuah perusahaan kecil di Jacksonville, Arkansas, Amerika. Pengembangan dilakukan atas pesanan Militer Amerika pada masa 1981-82 bersama dengan senapan kecil Model 300. Tahun 1983 dibeli sekitar 125 pucuk senapan Model 500 dan disebar ke pasukan di Bairut, Grenada, Panama dan sebagainya. Senapan Model 500 memiliki ketahanan yang sangat baik.
Model 600 awalnya ditawarkan oleh pihak Daisy, lalu dilanjutkan oleh Redick Arms Development, perusahaan ini kemudian dibeli oleh Ramo Defense yang kemudian selain menawarkan Model 600 juga Model 650.
RAP Model 500, Iver Johnson AMAC-1500 dan Ramo M600 memiliki rancangan dasar yang sama, perbedaan hanya pada laras, muzzle brake dan bipod. Semua senapan tersebut memiliki ”shell holder” rotating bolt yang dapat dilepas dilengkapi dengan tiga lugs. Setiap penembakan bolt akan berputar dan pindah dari receiver, lalu selongsong peluru masuk ke muka bolt, kemudian bolt bersama peluru masuk ke-receiver dan mengunci.
Picu dapat disetel, demikian juga dengan popornya sehingga petembak akan merasakan kenyamanan ergonomis senapan ini. Senapan dilengkapi dengan bipod lipat dan penjinjing yang mudah dipasang. Senapan ini juga dilengkapi dengan muzzle brake yang sangat efektif. Informasi yang diperoleh mengatakan bahwa telah dibuat teropong bidik Leupold Series M untuk senapan Model 500.
SG550

Pabrik senapan SIG (Schweizerische Industrie Gesellschaft) merupakan salah satu pabrik senapan terkemuka dunis dari Swiss. Pabrik ini telah memproduksi berbagai jenis senapan dan pistol dengan sangat inovatif, dan memiliki pasar internasional yang sangat luas.
Salah satu senapan runduk yang diproduksi oleh SIG adalah SG550, senapan semi-otomatis dengan kaliber 5,56×45mm (.223 Remington), di Swiss dikenal dengan sebutan Stgw 90 (Sturmgewehr 90). Senapan ini telah melalui serangkaian pengujian dengan standar tinggi dengan menggunakan amunisi jenis SS109 (M855) tip hijau 62 grain dan SS92 (M193) 55 grain, serta amunisi buatan Kanada XM-287, 68 grain, serta peluru untuk pertandingan olahraga menembak.
Tujuan dari pengetesan ini untuk mengetahui kemampuan dan ketahanan laras senapan runduk SG550-1.
TRUVELO .50

Kaliber: .50 BMG (12,7×99m)
Operasi: manual, bolt action
Panjang senapan: 1510mm
Panjang laras: 950 mm
Bobot: 16 kg
Magasen: single shot atau magasen isi 5 butir peluru.
Senapan runduk anti-material kaliber .50 buatan pabrik senjata Truvelo Armory, Afrika Selatan dirancang untuk menghadapi material tempur dan anti-petembak runduk. Senapan runduk ini diklaim memiliki keakuratan 1 MOA pada jarak efektif 1500 meter.
Truvelo .50 menggunakan ”backbone” metalic yang sederhana, dimana berbagai komponen lainnya dipasang pada badan utama tersebut. Receiver masif dibuat dari bahan baja, rotating bolt dirancang dengan dua locking lug frontal, dan satu locking lug belakang. Laras dengan free-floated dan muzzle brake yang cukup besar. Senapan ini dibuat dalam dua versi, versi penembakan tunggal dan versi dengan magasen isi 5 butir peluru.
Senapan ini tidak memiliki laras konvensional, penembakan bertumpu pada bipod.
OSV96

Kaliber: 12,7×108mm
Operasi: gas operated, rotatin bolt, semi-otomatis
Panjang senapan: 1746 mm (popor lipat: 1154 mm)
Panjang laras: 1000 mm
Bobot kosong: 12,9 kg
Magasen: isi 5 butir peluru.
Senapan runduk kaliber 12,7mm PSV-96 awalnya dikenal dengan nama V-94, dirancang dan diproduksi pada era 1990an oleh KBP (Instrument Design Bureau), Tula, Rusia. Beberapa tahun kemudian senapan ini mengalami beberapa penyempurnaan dan perancangan ulang dan hasilnya berupa Senapan runduk OSV-96.
Senapan ini memiliki rancangan yang uni, bolt lock terpasang langsung ke perpanjangan laras, hal ini memungkinkan membentuk engsel antara laras dan receiver. Saat senapan OSV96 tidak digunakan, senapan dapat dilipat pada engsel tersebut. Dengan demikian senapan akan mudah disimpan dan dibawa-bawa. Laras free-floated dengan kombinasi muzzle brake - flash hider. Bipod dapat dilipat dan disetel ketinggiannya. OSV-96 biasanya dilengkapi dengan teropong bidik atau pembidik malam hari, dilengkapi juga dengan pisir logam.
SVN98 Eksperimental

Kaliber: 12,7×108mm
Operasi: bolt action
Panjang senapan: 135 cm
Panjang laras: 100 cm
Bobot: 11 kg
Magasen: isi 5 butir peluru.
Pembidik: teleskopik
Armalite AR50

Kaliber: .50 BMG (12,7×99mm)
Operasi: bolt action, single shot
Panjang senapan: 1499 mm
Panjang laras: 787 mm
Bobot: 18,61 kg
Muzzle device: cylindrical multiflute recoil check
SSG-P1

Kaliber: 7,62×51mm NATO (.308 Winchester) dan .243
Operasi: Bolt action, rotating bolt
Panjang senapan: 1140 mm
Panjang laras: 650mm
Bobot kosong: 3,9 kg (4,6 kg dengan teleskop)
Magasen: isi 5 atau 10 butir peluru.
Senapan runduk Steyr SSG (SchrfShutzenGewer 69) dikembangkan dan diproduksi oleh pabrik Steyr-Daimler-Puch, Austria (Bukan Steyr Manlincher). Secara teknis SSG-69 beroperasi dengan sistem bolt action, rotating bolt (6 lug) dengan masukan magasen. Senapan yang diberi nama SSG 69 (AKA SSG-P1) aslinya dilengkapi dengan pisir logam, dan pada versi modifikasi tidak dilengkapi pisir tersebut. Di Amerika senapan ini diberi kode M24 dan banyak digunakan oleh petembak runduk dari Angkatan Darat Amerika (kemudian disaingi oleh Remington Model 700).
Senapan runduk Steyr SSG kini ditawarkan dalam empat model versi militer; SSG-PI, SSG-PII, SSG-PIIK dan SSG-PIV. SSG-PI aslinya dikembangkan sebagai senapan kontra petembak runduk, dan dilengkapi dengan synthetic stock. Memiliki laras sepanjang 660mm dilengkapi dengan pembidik logam dan pembidik teleskop standar NATO.
SSG-PII versi polisi sebagai senapan runduk taktis memiliki laras sepanjang 26”, SSG-PIIK memiliki laras dengan panjang 20” (508mm). SSG-PIV di Eropa disebut SSG SD memiliki laras sepanjang 16” (406mm) dengan tambahan flash hider (peredam cahaya api saat memuntahkan peluru) dan dapat dipasangi peredam suara. Semua versi SSG dilengkapi popor dari bahan polymer.
SIG SCOUT TACTICAL

Kaliber 7,62mm NATO (.308 Winchester)
Operasi: bolt action, rotating bolt
Panjang senapan: 1039 mm
Panjang laras: 508 mm
Bobot kosong: 3,3 kg
Magasen: isi 5 atau 10 butir peluru

Senapan runduk SIG Scout diproduksi oleh Steyr company, Austria, dengan mengambil konsep dari ‘suhu’ senjata Amerika Jeff Cooper, dengan kemampuan tembak jarak menengah antara 300-400 meter. Akhirnya senapan ini diproduksi dengan sistem operasi Safe Bolt System. Popor dari bahan polymer yang dapat disetel panjangnya, bipod lipat dan teropong bidik dengan pembesaran 2,5x untuk akuisisi target secara cepat pada jarak pendek dan menengah. Magasen cadangan dapat disimpan pada penyimpan khusus pada popor senapan yang bentuknya agak unik.
AIG Alpine TPG-1

Kaliber: bervariasi dari .223 (5,56×45mm) sampai .338 Lapua
Operasi: manual, rotating bolt
Panjang senapan:
Panjang laras: 650 mm (untuk kaliber Lapua: 700 mm)
Bobot:
Magasen: isi 5 butir peluru
Akurasi: sampai 0,5 MOA dengan amunisi pilihan khusus untuk pertandingan.
Senapan runduk Alpine TPG-1 (Taktisches PrŠ“zisions Gewehr - tactical precision rifle) diproduksi oleh Unique Alpine AG, Austria. Senapan TPG-1 merupakan senapan modular, berpresisi tinggi dapat digunakan oleh militer maupun kepolisian. TPG-1 dirancang dengan aksi three-lug rotating bolt. Dilengkapi dengan rel Picatinny untuk penempatan lat bidik.
Popor dari bahan polymer dan dapat disetel serta mudah dilepas. Dilengkapi dengan bipod dan dapat dipasangi peredam suara.
FN30-11

Kaliber: 7,62mm NATO (.308 Winchester)
Operasi: Bolt action
Panjang senapan: 1117 mm
Panjang laras: 502 mm
Bobot kosong: 4,85 kg
Magasen: isi 5 butir peluru
Senapan runduk FN30-11 diproduksi oleh Fabrique Nationale, Belgia, dengan rancangan penyempurnaan dari Mauser 1898, dengan aksi three lug bolt (2 forward), popor dari kayu yang dapat disetel. Pembidik teropong standar FN pembesaran 4x dan pisir logam micrometric. Laras dilengkapi flash hider yang sama dengan FN MAG. Walau sudah tidak diproduksi lagi, senapan ini masih banyak digunakan oleh berbagai kalangan angkatan bersenjata.
QBU-88

Kaliber: 5,8 mm Cina
Operasi: gas, rotating bolt
Panjang senapan: 920 mm
Panjang laras: 620 mm
Bobot: 4,1 kg
Magasen: isi 10 butir peluru
Jarak tembak efektif: sampai diatas 800 meter
Senapan runduk GBU-88 atau sering disebut Type 88 merupakan senapan runduk produksi Cina dengan kaliber 5,8×42mm. Senapan ini bukan senapan runduk murni, lebih cocok disebut sebagai senapan petembak tepat (marskman), penembakan semi otomatis denga pembidikan semampu mata memandang seperti standar senapan serbu infanteri.
Senapan ini dilengkapi dengan teleskop dengan pembesaran 4x atau dengan pembidik malam. Senapan semi-otomatis dengan operasi sistem gas, menggunakan short stroke gas piston yang terletak diatas laras, serta three lug rotating bolt. Layout bullpup dilengkapi dengan bipod yang dapat disetel, serta teleskop.
CZ700

Kaliber: 7,62mm NATO (.308 Winchester)
Operasi: Bolt action
Panjang senapan: 1215 mm
Panjang laras: 650 mm (4 groove, twist 305mm RH)
Bobot: 6,2 kg
Magasen: isi 10 butir peluru
CZ 700M1

Kaliber: 7,62mm NATO (.308 Winchester)
Operasi: Bolt action
Panjang senapan: 1142mm
Panjang laras: 650mm (4 groove, twist 305mm RH)
Bobot: 5,4 kg
Magasen: isi 10 butir peluru
Senapan runduk seri M700 dikembangkan oleh Czheska Sbrojevka – Uhersky Brod SA, atau CZUB, republic Ceko. Baik model 700 maupun 700M1 menggunakan sistem rotating bolt action yang sama dengan 6 lug dibelakang bolt yang terkunci pada receiver. Keduanya menggunakan megasen isi 10 butir peluru caliber 7,62mm NATO (.308 Winchester).
Perbedaannya pada rancangan popor dan laras; model 700 memiliki popor yang lebih berat, sementara 700M1 memiliki popor kayu yang diluminasi. Kedua jenis popor tersebut dapat disetel panjangnya. Tingkat akurasi diperkirakan sekitar 1 MOA dengan amunisi 7,62mm NATO 168 grain (10,9 gram) boattail match ammo. seperti M118 Ball.
SAKO TRG

Kaliber: TRG-21/22: 7,62×51mm NATO (.308 Winchester),
TRG-41/42: .300 Winchester Magnum dan 8,60×70mm (.338 Lapua)
Operasi: bolt action
Panjang senapan: TRG-22: 1150mm (TRG-42: 1200mm)
Panjang laras: TRG-22: 660mm (TRG-42: 690mm)
Bobot: TRG-22: 4,7 kg (TRG-42: 5,1 kg)
Magasen: TRG-22 isi 10 butir peluru, TRG-42 isi 5 butir peluru.
Senapan runduk TRG dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Sako dari Finlandia. Versi dasarnya TRG-21 dan TRG-41, bolt action dengan rotating bolt yang memiliki three massive lug di depan. Sistem aksi yang sama juga terdapat pada senapan berburu TRG-S. Popor dari bahan komposit yang dapat disetel, demikian juga dengan picu senapan. Laras dibuat dari bahan khusus yang sangat kuat.
Perbedaan utama antara TRG-21 dan TRG-41 adalah amunisi yang digunakan, TRG-21 merupakan standar caliber 7,62mm NATO (.308 Winchester), sedangkan TRG-41 memiliki caliber .300 Winchester dan .338 Lapua (kelas Magnum) serta memiliki laras yang lebih panjang.
PPG MINI HECATE
Kaliber: .338 Lapua Magnum (8,6×70mm)
Operasi: rotating bolt, manual
Panjang senapan: 1290mm
Panjang laras: 700mm
Bobot: 6,6 kg
Magasen: isi 10 butir peluru
Senapan PGM Mini-Hecate ditujukan untuk operasi anti-personil jarak jauh, dan mengisi celah antara kaliber 7,62mm (.308 Winchester) dan kaliber .50 BMG. Dirancang oleh Chris Movigliatti dari perusahaan ASMP, Swiss ddan diproduksi oleh PGM Precision, Perancis. Dijual secara luas keseluruh dunia oleh grup perusahaan FN Herstal, Belgia.
Mini-Hecate .338 memiliki rancangan moderen dengan kerangka dari bahan metal. Receiver dibuat dari bahan aluminium alloy berkualitas tinggi, bolt dengan three lug dari bahan baja, mengunci pada perpanjangan laras. Laras dibuat oleh Lothar Walther dengan sistem flute, dilengkapi dengan muzzle brake. Grip dan penyangga laras dari bahan polymer yang melekat pada kerangka. Popor dibuat dari bahan metal, dapat disetel panjangnya, dilengkapi dengan recoil pad.
Mini-Hecate memiliki jarak tembak efektif antara 500 sampai 1200 meter, penembakan jarak pendek dengan amunisi kaliber .338 Lapua hasil tembakan akan menimbulkan penetrasi yang dalam, dan untuk jarak tembak 1200 meter dengan amunisi caliber .338 Lapua standar, proyektil akan melesat dengan kecepatan subsonic dengan akurasi dan efektifitas yang meningkat. Akurasinya diperkirakan sekitar 0,5 MOA. Tentu saja untuk penampilan ini memerlukan petembak yang handal.
Senapan NTW dirancang oleh Perancang senapan Afrika Selatan Tony Neophytou pada awal hingga pertengahan 1990an, selain senapan ini Ia juga merancang Shotgun tempur Neostead. Pengembangan pertama dibawah Aerotek, lalu oleh Mechem, salah satu Divisi dari grup DENEL yang kemudian membeli seluruh hak cipta senapan ini. NTW mulai digunakan oleh Pasukan Pertahanan Afrika Selatan pada tahun 1998.